Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh puluh satu tahun lampau, tepatnya pada 12 Januari 2015, lahir salah seorang petinju legenda kelas-berat dunia, Joe Frazier. Karier Smokin Joe' sendiri di dunia tinju terentang selama 11 tahun lamanya.
Ia merupakan salah satu lawan yang tangguh bagi beberapa petinju dunia kelas-berat lainnya seperti Jerry Quarry, Oscar Bonavena, Buster Mathis, Eddie Machen, Doug Jones, George Chuvalo, Jimmy Ellis, Muhammad Ali, dan George Foreman.
Berikut tiga kutipan yang menurut
CNN Indonesia pantas mewakili masa lalu petinju Amerika ini, yang dihimpun dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Smokin' Joe menurut George FreemanDalam sebuah acara televisi tahun 1990 yang dibawakan oleh Johnny Carson, Foreman ditanyai mengenai lawan tinju yang paling ia takuti. "Saya ingat Joe Frazier, ia adalah orang tertangguh yang pernah saya lawan. Smokin' Joe Frazier," kata Foreman.
"Saya ingin menjadi juara dunia namun saya harus berharap Joe Frazier mati. Sewaktu saya bertanding melawan Joe Frazier, saya tahu, jika saya memukulnya, ia (Joe) malah menyukainya. Jika saya gagal memukulnya, ia jadi kesal. Lalu saya mulai berpikir, apa yang harus saya lakukan?"
2. Frazier dalam Ingatan Muhammad AliDalam sebuah konferensi pers yang kacau jelang pertarungan ketiga antar keduanya di Manila, Muhammad Ali menyebut Frazier seperti gorila. Ali kemudian merogoh sakunya, dan mengeluarkan gorila hitam berbahan karet dan memainkannya.
"Ini adalah tampang Joe Frezier ketika Anda memukulnya," katanya. "Joe begitu jelek! Ibunya mengatakan kepadaku bahwa ketika dia masih kecil, setiap dia menangis, air matanya akan berhenti, berbalik, dan pergi ke belakang kepalanya."
3. Ali Seusai Menghadapi Kegarangan Frazier di Manila"Apa yang saya lakukan di sini melawan orang hebat ini? Ini sangat menyakitkan. Saya pasti gila. Saya selalu membuat lawan saya mengeluarkan yang terbaik. Tapi Joe Frazier, saya beritahu dunia sekarang juga, bahwa ia membuat saya mengeluarkan yang terbaik. Saya beritahu, ia adalah orang yang sangat hebat, dan semoga Tuhan memberkatinya."
Ali memenangkan pertarungan tersebut setelah wasit menghentikan laga. Kala itu, Frazier telah dipukul berkali-kali dan sebelah matanya terluka oleh Ali namun mampu bangkit kembali dan ingin meneruskan pertarungan.
4. Ali Mengubah PendapatnyaMeski begitu banyak ejekan yang Ali taburkan kepada Frazier, di masa tua, kedua petinju masih menyimpan rasa hormat untuk sang lawan. Ketika kematian Frazier dikabarkan, tak dapat dipungkiri Ali pun merasa sangat kehilangan.
Ali menjadi salah seorang pertama yang memberikan respons terhadap kabar kematian rivalnya tersebut. Dalam sebuah rilis ia menyatakan, "Dunia telah kehilangan seorang juara yang luar biasa. Saya akan selalu mengingat Joe dengan hormat. Simpati saya berikan kepada para para keluarga dan orang-orang yang dicintainya."
(vws)