FORMULA 1

GP Malaysia Dimulai Lebih Siang pada 2015

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 20:24 WIB
Untuk mengantisipasi balapan berlangsung menjelang malam sehingga jarak pandang terbatas, GP Malaysia bisa dimulai lebih awal, yaitu jam makan siang.
Ketika Jules Bianchi mengalami kecelakaan di GP Suzuka, jarak pandang terbatas karena hujan deras dan waktu menjelang malam. (Reuters/Yuya Shino)
Sepang, CNN Indonesia -- Menurut bos sirkuit Sepang, Razlan Razali, balapan Grand Prix Formula Satu (F1) di Malaysia pada tahun ini mungkin akan dimulai lebih awal.

Berbicara kepada Reuters, Rabu (14/1), Razali bahwa pengajuan jadwal baru tersebut telah didskusikan dengan bos F1, Bernie Ecclestone.

Usul ini diajukan setelah terjadi kecelakaan serius pembalap Marussia, Jules Bianchi, Oktober tahun lalu di GP Suzuka, Jepang. Kala kecelakaan Bianchi terjadi, kondisi cuaca sedang hujan deras, berkabut, dan waktu menjelang malam, sehingga jarak pandang sangat terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ecclestone sempat menyinggung bahwa FIA kini memiliki batasan waktu," ujar Razali. "Jadi, dia meninjau kemungkinan waktu balapan dimulai lebih siang."

"Bagi kami itu sangat bagus. Itu merupakan waktu yang lebih aman, jadi kini penonton dapat datang di jam makan siang, menonton balapan, dan sekitar jam lima mereka dapat pulang."

Selain itu Razali juga mengungkapkan adanya usulan untuk mengubah GP Malaysia menjadi balapan di malam hari, seperti negara tetangga, Singapura, yang menyelenggarakan balapan malam.

"Sangat berbahaya memaksa kami melakukan itu. Di masa lalu dia (Ecclestone) berusaha untuk mewujudkan itu, tetapi kini untuk pertama kalinya saya pikir dia benar-benar mendengarkan kemauan pihak promotor," ujar pria asal Malaysia tersebut melanjutkan.

"Saat ini (kami tidak menginginkannya). Setiap sirkuit memiliki identitasnya, akan sangat berbahaya jika meniru identitas orang lain."

Malaysia yang telah menyelenggarakan balapan jet darat tersebut sejak 1999, saat ini diakui oleh Razali kalah dengan Singapura, yang baru terjun sebagai promotor F1 pada 2008 lalu.

"Mereka memiliki keunggulan karena mereka berada di kota, dan balapan menjadi terlihat sangat bagus di televisi. Itu lebih keren, tetapi saya tetap berpikir Sepang menawarkan balapan yang lebih baik," ujar Razali melanjutkan.

Deru Mesin yang Lebih Pelan

Perubahan mesin dari V8 menjadi V6 turbo pada musim balapan lalu, diakui oleh Razali sempat membuat dirinya khawatir F1 akan kehilangan identitas.

"Kami sangat khawatir dengan umpan balik dari Australia. Sangat khawatir. Saat balapan datang ke Malaysia, saya tidak menyukainya. Balapan berjalan terlalu sunyi," ujar Razali menambahkan.

"Tetapi saya sadar di tribun penonton terdapat keluarga yang bisa membawa anak-anak menonton dan menikmati Formula Satu dengan lebih baik.

"Saya ingat bahwa di masa lalu sang ayah akan memasang pelindung telinga kepada anaknya, atau anaknya terlalu takut dan mulai menangis, ingin kembali ke rumah. Kini saya pikir mesin baru menarik suporter baru, dan itu yang Anda inginkan," ujar bos sirkuit Sepang itu melanjutkan.

Namun Razali juga mengingatkan F1 perlu meningkatkan 'drama' agar dapat menarik perhatian penonton.

Apalagi, diakui Razali, dalam lima tahun terakhir, jumlah penonton balapan MotoGP di Sepang jauh lebih banyak dibandingkan dengan F1. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER