Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, Muhammad Ali adalah orang yang membuka jalan agar presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama, bisa menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika.
"Ali menanamkan kepercayaan pada diri orang-orang. Ia adalah seorang yang unik," ujar Clinton pada Januari 2012 kepada komentator tinju
BBC, Mike Costello.
Namun, bagi Clinton pribadi, salah satu warisan terhebat Ali adalah saat ia membuat publik dunia kembali membicarakan dunia tinju pada era 1960.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang telah beralih dari tinju. Dulu pada 1940, tinju adalah hal hebat, lalu mereka 'menyingkirkannya' pada 1950," ujar suami Hillary Clinton tersebut.
"Kemudian datang Muhammad Ali yang tampak seperti seorang balerina di atas ring tinju.
"Ia membuat tinju kembali menarik dan bermakna. Ia menghibur, dan ketika ia masih berusia muda ia selalu berbicara. Tapi itu bagian dari dirinya.
"Ali membuat tinju seperti teater, seperti dansa, dan yang pasti membangkitkan kekuatan."
Clinton kemudian memuji kejujuran Ali yang menolak untuk pergi ke perang Vietnam meski para pengurus tinju dunia lalu menghukumnya dengan melarang Ali bertarung di ring tinju.
Pengadilan Tinggi Amerika Serikat baru mencabut larangan tersebut empat tahun kemudian, tepatnya pada 1970.
"Hal itu bisa saja menghancurkan Ali, namun pada akhirnya tidak. Orang-orang kemudian menyadari bahwa Ali sangat berterus terang dan ia siap untuk membayar kepercayaannya dengan tindakan," kata Clinton. "Pada akhirnya, ia mendapatkan lebih banyak pengagum ketimbang pencerca."
Menurut Clinton, kesuksesan Ali inilah yang kemudian membantunya untuk meruntuhkan batasan rasial di Amerika Serikat dan menciptakan jalan yang kemudian bisa membuat Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat.
"Tak ada yang inferior soal Ali - soal hal-hal yang ia cintai, Ali superior tanpa tergantung dengan rasnya."
"Hal ini memiliki pengaruh. Masyarakat perlahan-lahan berubah, seperti gunung es yang perlahan berubah menjadi lautan. Kadang-kadang hal simbolis yang hebat bisa mengubah kesadaran seluruh bangsa.
"Ali merefleksikan hal tersebut."
(vws)