Jakarta, CNN Indonesia -- Kekecewaan terbesar terkait transfer Manajer Chelsea, Jose Mourinho, adalah kegagalan memboyong Steven Gerrard pada 2005 silam.
Mou nyaris berhasil memboyong sang kapten Liverpool itu kala itu, namun akhirnya Gerrard memilih tetap bertahan di Anfield.
Gerrard adalah pemain pujaan dan akan selalu saya hormati.Jose Mourinho |
"Gerrard adalah legenda Liverpool. Gerrard adalah legenda bagi Liga Inggris," kata Mou seperti dikutip dari
Sky Sports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan Gerrard adalah pemain pujaan dan akan selalu saya hormati."
Menurut Mou, ia membayangkan komposisi Claude Makelele, Steven Gerrard, dan Frank Lampard mengisi posisi tengah timnya.
Pelatih berusia 51 tahun itu juga mengaku sudah melakukan segalanya untuk mendapatkan Gerrard.
"Tapi ia selalu merasa dan memilih menjadi bagian dari Liverpool, dan saya pikir itu adalah pilihan yang terbaik."
Seusai Liverpool merebut Liga Champions pada musim 2004/2005, Gerrard memang sempat akan hengkang ke London untuk meneriwa tawaran Mourinho. Namun, Gerrard kemudian mengubah pikirannya di menit-menit akhir dan memutuskan untuk tinggal bersama klub masa kecilnya tersebut.
Ketika Mourinho pindah ke Spanyol untuk melatih Real Madrid, ia pun sempat sekali lagi ingin mengambil Gerrard untuk lini tengahnya, namun kapten Liverpool itu memilih untuk kembali menolak Mourinho.
Pada awal Januari 2015, Gerrard sendiri telah memutuskan pindah dari Liverpool dengan sang gelandang Liverpool ini baru saja menandatangani
perjanjian pra-musim dengan klub Amerika Serikat, LA Galaxy.
Dalam empat tahun terakhir, LA Galaxy telah memenangkan tiga gelar liga, dan Gerrard berkata bahwa inilah yang membuatnya tertarik pindah ke klub tersebut.
"Ini waktu yang tepat bagi saya untuk mendapatkan tantangan baru." (Baca juga:
Gerrard Belum Tentu akan Dipinjamkan)
Gerrard sendiri mengaku bahwa ia sering melihat laga-laga LA Galaxy dan tahu tentang beberapa pemain mereka, serta mendengar hal-hal baik tentang klub tersebut.
"Setelah berbicara pada sang manajer, Bruce Arena, dan pihak pengurus klub, saya tahu bahwa mereka sama seperti saya yaitu ingin kesuksesan. Hal ini yang saya inginkan untuk akhir karier saya."
(vri/vri)