LIGA INGGRIS

Henderson, Jenderal Lapangan Tengah Liverpool

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 01:43 WIB
Sempat akan dilego, Jordan Anderson kini menjelma menjadi figur penting di Liverpool. Ia akan diturunkan saat pertandingan melawan Chelsea dini hari nanti.
Didatangkan oleh Kenny Dalglish pada 2011 lalu, Henderson sebenarnya sempat mengawali karirnya dengan sebuah gol cantik saat menghadapi Bolton Wanderers. (Reuters/Phil Noble)
Liverpool, CNN Indonesia -- Menjelang laga leg pertama semifinal Piala Liga yang mempertemukan Liverpool dan Chelsea di Stadion Anfield, Rabu (21/1) dini hari WIB, Jordan Henderson akan menjadi kreator lini serang The Reds.

Sempat akan dilego setelah penampilan yang tidak memuaskan pada awal kariernya di Liverpool, Henderson menjelma menjadi figur penting di Anfield.

Didaulat menjadi wakil kapten, setelah wakil kapten sebelumnya, Daniel Agger pulang kampung ke Brondby, Henderson sejauh ini telah menjadi "nyawa" Liverpool di lini tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memiliki Philippe Coutinho dan Raheem Sterling yang terus-menerus meneror barisan pertahanan lawan di setiap pertandingan, Henderson justru menjadi pemain yang paling sering menghasilkan assist di Liverpool.

Dengan enam assist yang diciptakan Henderson pada musim ini, ia menyamai raihan assist Angel Di Maria dari Manchester United, dan unggul dari Santi Cazorla (Arsenal), Wayne Rooney (Man Utd), ataupun Eden Hazard (Chelsea).

Karier Lambat

"Saat Anda datang ke klub seperti Liverpool, Anda harus langsung tampil bagus dan konsisten. Jika melihat kembali (awal karier di Anfield) saya pikir saya tidak melakukan itu," kata Henderson.

Didatangkan oleh Kenny Dalglish pada 2011 lalu, Henderson sebenarnya sempat mengawali kariernya bersama Liverpool dengan sebuah gol cantik saat menghadapi Bolton Wanderers.

Namun seringkali dimainkan di sisi kanan lapangan oleh Dalglish membuat performa pemain bernomor punggung 14 ini kesulitan membuat publik Anfield terkesan.

Bahkan setelah kedatangan Brendan Rodgers, Henderson menjadi salah satu nama yang akan dilego, dalam usaha Rodgers mendatangkan pemain Fulham, Clint Dempsey.

"Saat manajer mengatakan kepada saya, saya dapat pergi ke Fulham, saya sangat terkejut," ujar Henderson pada saat itu.

"Apa yang ia katakan bagaikan petir di siang bolong. Saya bekerja keras untuk datang ke klub seperti Liverpool dan saya tidak ingin cepat-cepat pergi."

Pada musim 2012/2013, Henderson seringkali menjadi sasaran kritikan suporter karena permainannya yang "tidak agresif" dan "terlalu pasif".

Namun pada setelah 16 pertandingan penuh kritikan, Henderson bagaikan terlahir kembali setelah ia bermain pada posisi favoritnya di tengah lapangan.

Bahkan kemenangan 5-0 atas Tottenham pada Desember 2013 menjadi salah satu bukti "kebangkitan" Henderson.  Pemain berusia 24 tahun tersebut bahkan membuat ketidakhadiran Steven Gerrard sama sekali tidak berasa.

"Itu merupakan pembelian yang hebat dari Kenny (Dalglish)," ujar Rodgers memuji pemain yang nyaris ia lego ke Fulham tersebut.

Bagian Integral di Lini Tengah Liverpool

Dianggap "tidak agresif" di awal kariernya mengenakan seragam Liverpool. Saat ini sulit untuk tidak menyadari agresivitas Henderson.

Henderson merupakan pemain yang rajin melakukan tekanan, terus berlari, dan memiliki visi yang bagus saat mengoper bola.

Stamina Henderson yang terus berlari sepanjang pertandingan juga tidak jarang memberikan ruang bagi rekan-rekannya untuk menemukan ruang kosong.

Memang Henderson tidak selalu tampil luar biasa di pertandingan yang dijalani The Reds, namun tidak dapat dipungkiri pemain binaan Sunderland ini kini merupakan elemen penting di lini tengah Liverpool.

Henderson yang nyaris bergabung dengan deretan transfer gagal Liverpool, kini akan memimpin The Reds saat Gerrard mengakhiri 17 tahun kebersamaannya di Anfield. (ard/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER