Jakarta, CNN Indonesia -- Belasan tahun lalu, Romario dan Edmundo adalah dua sosok pemain penyerang yang mumpuni. Keduanya dun medklarasikan diri sebagai "Dua Berandal" di kancah sepak bola Brasil.
Keduanya kembali bergabung dengan tim besutan Vasco da Gama. Semua pihak saat itu meyakini kalau keduanya dapat menyatu kembali dengan segala perbedaan yang mereka miliki.
Kombinasi keduanya dinilai akan sangat luar biasa. Berbakat, egois, dengan semangat bertanding yang begitu membara. Hal itu membuat mereka tak terkalahkan di lapangan hijau.
Berbeda dengan kehidupan personalnya, Romario dan Edmundo, adalah sosok yang kurang bijak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, keduanya memiliki lebih banyak kesamaan yang menyatukan keduanya sebagai sahabat. Hobi, latihan bersama, hingga wanita.
Ihwal Seteru Duo Legendaris
Persahabatan keduanya berakhir pada 1998. Saat itu, Romario membuka usaha kuliner dengan membuka Cafe do Gol di tepian pantai di Kota Rio de Jeneiro.
Romario menaruh gambar kartun Edmundo yang sedang duduk di bola yang kempis di pintu toilet. Edmundo meminta Romario menurunkan gambar tersebut.
Romario menolak. Ia bersikeras bahwa hal itu sekadar candaan belaka. Sejak itu, keduanya terlibat aksi saling menjatuhkan melalui media.
Jelang tahun 2000-an, Edmundo kembali dari Serie A dengan kegagalan. Ia gagal mewujudkan janjinya untuk setidaknya mencetak 38 gol dari 44 pertandingan yang dimainkannya.
Kegagalan itu juga membuatnya kembali ke tim Vasco da Gama dua tahun lebih cepat.
Di lain pihak, Romario justru sukses mencetak 26 gol dari 39 pertandingan yang dimainkannya di Rubro-Negro. Namun ia kemudian dipecat karena mendatangi klub malam usai timnya mengalami kekalahan.
Romario pun kembali ke tim Vasco da Gama menyusul Edmundo.
Kembalinya Romario disambut positif oleh Edmundo. "Saya senang bisa bermain dengannya lagi. Tak sulit menyatukan permainan kami."
Tapi siapa nyana jika ternyata Edmundo bertekad takkan bertegur sapa dengan mantan sahabatnya itu.
Sementara itu, Romario mengaku, kembalinya ia ke Vasco da Gama tak bermaksud ingin merebut apapun dari Edmundo
Pertarungan Kembali BerkobarMenyatunya kembali dua penyerang ini membawa kebahagiaan luar biasa bagi timnya. Mereka pernah mengalahkan Manchester United yang dilatih Sir Alex Ferguson 3-1.
Namun kekalahan tim ini saat final Piala Dunia Antarklub menghadapi Corinthians memunculkan konflik baru. Saat itu Edmundo gagal mengeksekusi penalti.
Namun beberapa waktu kemudian Romario berhasil membawa kemenangan di laga berbeda.
Sejak itu, Romario berkoar bahwa ia bermain lebih baik ketimbang Edmundo.
Edmundo murka. Puncaknya, ia mogok bermain membela klubnya hingga membuat sang raja turun tangan.
Keduanya akhirnya bermain bersama lagi, namun tak pernah mau merayakan kemenangan yang diraihnya bersama.
Pelatih yang GagalPada 2007, Romario ditunjuk menjadi pelatih Vasco. Tak lama kemudian, presiden klub, Eurico Miranda juga menunjuk Edmundo .
Edmundo yang sangat ingin mengakhiri kariernya di klub ini mengaku bahagia. "Saya sangat senang. Saya dengar, Romario yang mempunyai ide untuk memanggil saya," katanya saat itu.
Meski berseteru sejak lama, Edmundo mengaku selalu ada ikatan tersendiri antar-keduanya.
"Selalu ada kasih antara kami meski apapun yang terjadi selama ini."
Namun sayang, keduanya tak berhasil membawa klub ke arah lebih baik. Mereka tak lagi dua berandal di sepak bola Brasil.
(vri/vri)