Sydney, CNN Indonesia -- Berhadapan dengan tuan rumah Australia, pelatih Korea Selatan Uli Stielike menyatakan dirinya telah menyiapkan pemain-pemain muda untuk bisa merebut trofi piala Asia yang pertama bagi Korsel sejak 1960.
"Kami memiliki banyak pemain muda. Ini pertama kalinya mereka mencapai final yang besar, pertandingan besar di depan 80 ribu orang," kata pelatih asal Jerman itu.
Kapten tim Korsel, Ki Sung-yueng pun memiliki motivasi besar untuk memenangkan trofi. Kemenangan di Piala Asia, kata Ki, akan menjadi bukti bahwa sepak bola Korsel adalah yang terbaik di Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum saya datang ke kompetisi ini, saya sungguh ingin menang. Kami selalu bilang sepak bola Korea adalah yang terbaik di Asia karena kami selalu lolos ke Piala Dunia," ujar gelandang yang merumput bersama Swansea City. "Kami lolos ke semifinal dan lolos dari fase grup (Piala Dunia)."
Ki mengatakan timnya akan memanfaatkan tekanan untuk memenangkan pertandingan final. Tekanan dalam sebuah kompetisi besar, ujarnya, adalah hal yang lumrah.
"Tentu saja akan ada tekanan, tetapi kami tak terlalu memikirkannya. Mungkin Australia lebih banyak (tekanan) dibandingkan kami.
"Ini adalah sebuah peluang besar yang mungkin hanya sekali seumur hidup," kata pria yang menjadi bagian dari timnas Korsel sejak 2008 lalu.
Meski menjadi salah satu raksasa sepak bola Asia, Korsel sendiri kerap gagal di turnamen level benua. Mereka pernah meraih gelar dua kali pada 1956 dan 1960 ketika formatnya masih setengah kompetisi (tanpa sistem gugur) namun setelahnya gagal tiga kali di partai final 1972, 1980, dan 1988.
Selain untuk membuka puasa gelar di turnamen tersebut, Korsel pun akan coba membalas kegagalan memalukan di Piala Dunia lalu, ketika mereka dilempari kue-kue (satu bentuk hinaan di Korsel) ketika tiba di tanah air sepulang dari Brasil.
Stielike sendiri mampu membuktikan kehandalannya sebagai pelatih dengan membangun skuat muda yang telah mampu mengatasi berbagai rintangan seperti cedera dan beberapa orang yang sakit.
"Jika kami bisa bermain dengan tenang dan dengan keyakinan, kami memiiliki kemungkinan untuk memenangkan pertandingan ini," kata Stielike. "Seberapa kuat mental kami akan menjadi faktor utama."
(vws)