Jakarta, CNN Indonesia -- Tunggakan gaji sejumlah klub Liga Super Indonesia (ISL) menjadi sorotan dalam pertemuan antara Tim sembilan dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (4/2).
"Sebentar lagi liga akan bergulir, dan ada beberapa hal khusus yang menjadi perhatian kami. Salah satunya adalah tunggakan gaji pemain," ujar salah satu anggota Tim Sembilan, Gatot S. Dewa Broto usai pertemuan.
Gatot mengatakan pihaknya tidak akan turun tangan langsung mengatasi permasalahan tersebut, karena nantinya BOPI yang akan melakukan evaluasi dan pengawasan.
"Menteri sudah mengeluarkan rekomendasi utang (gaji pemain) harus diselesaikan dulu baru klub bisa berkompetisi," ujar Ketua BOPI, Noor Amman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah bertemu dengan CEO PT Liga Indonesia (Joko Driyono) dan tanggapannya sangat bagus. Beliau berkomitmen semua utang akan lunas sebelum tanggal 13 (Februari)," sambungnya.
Masih Solid
Selain menjelaskan mengenai isi pertemuan, Gatot juga ingin menjadikan kesempatan ini untuk menepis isu yang beredar terkait kesibukan Tim Sembilan.
Seperti diketahui, dua anggota Tim Sembilan bentukan Menpora Imam Nahrawi, Oegroseno dan Imam Prasodjo, juga masuk Tim Sembilan bentukan Presiden Joko Widodo. Kondisi itu membuat anggapan kinerja mereka terganggu.
"Anggota kami yang hadir di rapat kali ini lengkap, yang tidak hadir hanya Ibu Natalia (Subagyo) yabg tidak hadir karena ada urusan," ujar Gatot menjelaskan.
"Pukul 11.00 semuanya datang tepat waktu jadi anggapan anggota Tim Sembilan istana tidak punya waktu untuk Tim Sembilan Kemenpora terbantahkan," sambung Gatot.
Selain itu Gatot juga memastikan independensi Tim Sembilan meski dalam pertemuan mereka kali ini juga menghadirkan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI), yang pernah menggugat PSSI di Komite Informasi Pusat.
"Mereka semua diundang bukan sebagai sebuah bentuk keberpihakan, karena pintu kami terbuka kepada siapa saja. Kami tetap bersifat independen," ujar Gatot.
(har/har)