Jakarta, CNN Indonesia -- Semakin banyaknya pemain asing yang 'menginvasi' Liga Primer Inggris sering dianggap sebagai penyebab merosotnya kondisi The Three Lions.
Namun, ketika para pemain asing banyak mendominasi klub-klub elit Liga Primer, duel antara Liverpool dan Tottenham Hotspur, Rabu (11/2) dini hari WIB juatru menampilkan talenta-talenta masa depan Inggris.
Berikut adalah para pemain muda Inggris yang siap unjuk gigi dalam pertandingan nanti:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Harry Kane (Tottenham - 21 Tahun)Meski masih berusia muda, pemain berusia 21 tahun ini kini menjadi bintang andalan The Lilywhites. Sempat menghabiskan satu tahun di akademi muda Arsenal, Kane sejauh ini telah menciptakan 12 gol di Liga Primer.
Selain lihai dalam menciptakan gol, Kane juga acapkali menjadi motor penggerak serangan Spurs bersama Cristian Erikssen, satu hal yang sudah lama dirindukan oleh publik White Hart Lane.
"Harry Kane adalah penyelesai akhir terbaik di klub," ujar penjaga gawang kedua Spurs, Brad Friedel aeperti yang dilansir dari Guardian.
"Dia dapat menciptakan gol dengan berbagai cara. Baik dengan kekuatannya, kaki luar, bola lambung, ataupun tendangan dari luar kotak penalti."
Liverpool sendiri harus mewaspadai Kane karena ia sedang berada pada puncak performanya dan terkenal sebagai pemain yang
on fire dalam laga-laga besar. Dua klub London, Chelsea dan Arsenal, bisa memberi kesaksian bagaimana gawang mereka dikoyak dua kali oleh sang bomber didikan akademi Arsenal tersebut.
Cepat, lincah, dan berbahaya. Deskripsi itu yang dapat dilontarkan ketika melihat permainan seorang Raheem Sterling.
Meski baru berusia 20 tahun, Sterling telah menjadi figur penting di lini depan The Reds. Bersama dengan Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge, ia merupakan ancaman bagi semua pemain bertahan.
"Dia mencetak 10 gol pada musim lalu dan anak ini berkembang semakin baik tiap harinya," ujar manajer Liverpool, Brendan Rodgers seperti dikutip dari Guardian.
"Perkembangannya telah mencapai level baru, dan ia jauh melampaui level saat ia pertama kali tiba di sini."
Salah satu keunggulan Sterling sendiri adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai peran. Memulai karier sebagai pemain sayap, ia pernah ditempatkan Brendan Rodgers sebagai penyerang tengah dan kini bahkan menggantikan Mario Balotelli dan Rickie Lambert sebagai ujung tombak ketika Daniel Sturridge cedera.
Queens Park Rangers mungkin kini akan menyesali keputusan mereka untuk melepaskan Sterling.
Mampu bermain di berbagai posisi, Ryan Mason yang aslinya bermain sebagai pemain tengah ini dapat maju ke depan sebagai penyerang saat dibutuhkan.
Baru berusia 23 tahun, Mason yang menghabiskan sebagian besar kariernya dalam masa pinjaman kini mulai merebut tempat di White Hart Lane.
"Ryan Mason tidak membuat saya terkejut," ujar manajer Spurs, Mauricio Pochettino kepada SPURS TV. "Dia telah menunjukkan permainan bagus di sesi latihan."
Mason sendiri kerap dipuji karena memiliki otak yang cerdas yang bisa membaca permainan dengan baik. Namun kariernya sendiri terbantu dengan kedatangan Pochettino sebagai pelatih.
Sering kali tidak mendapatkan tempat, Mason sempat frustrasi dan ingin meninggalkan klub. Namun kesetiaan dan kerja kerasnya terbayar dengan Pochettino yang mampu menemukan tempat untuknya di tim inti. Didatangkan dari Wycombe Wanderers, di usianya yang masih muda Ibe telah menunjukkan banyak potensi bagi The Reds.
Pemain berusia 19 tahun tersebut bahkan mampu 'menenggelamkan' nama seorang Steven Gerrard lewat penampilannya di laga derby Marseyside, akhir pekan lalu.
Sempat dipinjamkan ke Derby County, performa gemilangnya membuat Rodgers memanggilnya kembali dan memberikan laga debut saat menghadapi Everton.
"Dia sangat fantastis," ujar Gerrard seperti yang dilansir Sky Sports. "Dia hanya memiliki satu hari untuk mempersiapkan diri untuk tampil di laga derby, dan performanya sangat bagus."
Rodgers juga memberikan pujian bagi penampilan dan performa Ibe. Bagi Rodgers, keunggulan Ibe adalah kemampuannya dalam menempati berbagai posisi.
"Jika Anda melihat sistem yang sedang kami mainkan saat ini (3-4-2-1), Jordon bisa bermain dalam lima posisi," ujar Rodgers sebagaimana dikutip dari Liverpool Echo. "Ia adalah pemain bertalenta yang cerdas dan ia bisa bermain entah itu di sayap lapangan, di belakang, atau di area tengah." Tidak banyak pesepakbola Inggris yang mengawali kariernya di Portugal. Namun bersama Sporting Lisbon, Dier menjelma sebagai salah satu pemain potensial di masa depan.
Didatangkan dengan banderol 4 juta poundsterling pada 2014 lalu, Dier menjelma sebagai salah satu palang pintu Tottenham.
"Saya senang dengan Eric," ujar Pochettino. "Dia dapat bermain sebagai bek tengah dan bek sayap."
Kini dengan usia John Terry yang tidak akan bertambah muda, Dier perlahan mulai menapaki jalan menuju lini belakang tim nasional Inggris.