Herve Renard, dari Tukang Sampah Menjadi Juara Afrika 2 Kali

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 20:54 WIB
Pelatih tim nasional Pantai Gading, Herve Renard, melalui jalan yang panjang untuk bisa membawa dua tim menjadi juara Piala Arika.
Pelatih Pantai Gading, Herve Renard, berawal (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepak bola terbukti mengubah kehidupan Herve Renard dari tukang pungut sampah, hingga sekarang menjadi pelatih tim nasional Pamtai Gading yang baru saja menjuarai Piala Afrika pada Senin (9/2) kemarin.

Laki-laki berusia 46 tahun yang gemar mengenakan kemeja ketat tersebut menjadi pelatih pertama yang memenangkan Piala Afrika dua kali berturut-turut dengan tim yang berbeda.

Sebelum membawa Pantai Gading juara, Renard sendiri mewujudkan mimpi Zambia merebut gelar Piala Afrika 2012. Padahal, Zambia adalah tim 'lemah' di sepak bola yang tak pernah disangka-sangka bisa menjadi juara dengan mengalahkan Pantai Gading di final.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mengani Zambia, nama Renard sendiri tak begitu dikenal di sepak bola.

Pernah menjadi pemain belakang Cannes, semasa remajanya Renard pernah mengelola perusahaan kecil yang akan mengumpulkan sampah dan membersihkan kantor kosong di malam hari.

Ia sempat mengumpulkan sampah selama delapan tahun sebelum akhirnya sadar bahwa dirinya tidak mungkin menjadi pemain profesional papan atas. Renard banting stir untuk melatih sepak bola di level amatir.

Sebagai pelatih perjalananya tidak langsung mulus. Tim amatiran yang ia latih tidak pernah mendapat kesempatan untuk menembus tim divisi utama.

Sebuah pertemuan dengan Claude Le Roy, pelatih asal Perancis yang populer di Afrika, berbuah kesempatan manis. Renard mengajukan diri untuk menjadi asisten pelatihnya untuk tim nasional Ghana.

Le Roy kemudian memberikan rekomendasi kepadanya untuk melatih tim nasional Zambia. Tak disangka-sangka, Renard kemudian membawa Zambia untuk pertama kalinya mencapai perempat final dalam Piala Afrika tahun 2008.

Angola (2010) dan klub USM Alger (2011) sempat menjadi singgahan sementara pelatih berusia 46 tahun ini sebelum ia kembali dipanggil untuk melatih Zambia pada tahun 2011 untuk fokus meraih juara.

"Contoh paling baik adalah Zambia. Saya sering dengar bahwa Zambia menang di tahun 2012 (Piala Afrika) karena beruntung, tapi itu tidak benar.

"Zambia menang karena kerja keras dan semangat tim yang luar biasa. Zambia adalah bangsa sepak bola yang baik dan kami bangun semangat tim yang baik," ucapnya.

Atas prestasinya tersebut, Renard, seorang yang pernah 'memungut sampah' selama delapan tahun dibanjiri tawaran untuk melatih sepak bola seperti klub FC Sochaux (2013-2014) dan sekarang di tim nasional Pantai Gading.

"Sepak bola benar-benar ajaib bukan?" katanya.

Baca Juga: Rahasia Kemenangan Pantai Gading: Ibu Boubacar Barry

Baca Juga: Alasan Gervinho Tak Mau Lihat Adu Penalti (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER