Pada musim perdananya bersama Juventus, Alessandro Del Piero langsung memberi tanda mata keberadaannya di klub Italia tersebut. Dan pada musim kompetisi 1994-1995, Del Piero telah menjadi pemain reguler Nyonya Tua.
Capaian yang baik dalam karir Del Piero tak kunjung terhenti. Pada 1996, ia berhasil merebut gelar bergengsi Liga Champions lewat drama adu penalti melawan Ajax.
Di tahun yang sama, Piero juga mencetak gol yang akan terus dikenang saat mengalahkan River Plate 1-0 di ajang Piala Interkotinental. Penampilannya bahkan mendapat pujian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia (Del Piero) berbeda dengan Zinedine Zidane. Jika harus memilih antarah dia (Del Piero) dan pemain Perancis (Zidane), tentunya saya akan memilih ia (Del Piero)," kata Maradona dalam sebuah kesempatan.
Terus menoreh prestasi, pada 2001, ban kapten resmi dikenakannya. Di bawah kepemimpinannya itu, Del Piero sukses membawa Juve meraih gelar Serie A serta memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan Milan.
Gelar berikutnya lagi dicetak pada 2005 dan 2006. Saat itu, Del Piero mencetak sejumlah gol penting.
Sebuah gol kemenangan melawan Inter Milan, satu lagi saat menundukkan Udinese, dan sebuah gol imbang melawan Fiorentina, yang membawa Juve merebut gelar liga ke-29.
Namun, skandal Calciopoli sempat merusak catatan positifnya. Juve pun terdegradasi ke Serie B. Totalitas Del Piero kembali diuji.
Saat itu, banyak pemain Juventus lebih memilih pindah ke klub lain karena tidak ingin bermain di kompetisi serie B. Tidak begitu dengan pemain yang akrab juga disapa Ale itu.
Ia memilih tetap bersama Juventus melalui musim berat itu. Sebuah ungkapannya saat itu langsung mendunia.
Perjuangan berat mereka lalui. Dan, pada 19 Mei 2007, kemenangan besar atas Arezzo membuat mereka secara menikmati promosi ke Serie A dan diikuti dengan kemenangan kandang atas Mantova yang membuat mereka memastikan menjadi juara Serie B.