Roma, CNN Indonesia -- Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi membuat pernyataan yang kontroversial awal pekan ini. Pelatih yang sukses di era 1980 dan 1990an itu mengeluarkan pernyataan rasial.
Seperti dilansir
Football Italia, Sacchi mengatakan ,"Terlalu banyak pemain-pemain hitam" di tim muda Italia, itu membuat "Italia tak punya martabat."
Pria yang membawa
Total Football atau permainan menyerang ke Serie A itu mengeluarkan pernyataan kontroversial tersebut saat upacara penyerahan penghargaan Maestrelli di Pistoia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pernyataan Sacchi yang dikutip lengkap dari kantor berita Italia,
ANSA.
"Saya tentu saja tidak rasis dan dalam sejarah saya sebagai pelatih telah membuktikan itu, dimulai dari (Frank) Rijkaard. Tetapi melihat turnament Viareggio saya merasa di sana terlalu banyak pemain hitam, bahkan di tim-tim muda. Italia tidak ada martabat, tak ada kebanggaan. Bukan mustahil bahwa di tim kita nanti akan ada 15 pemain asing di dalam skuat."
Turnamen Viareggio merupakan kompetisi muda internasional yang bergengsi. Turnamen itu diselenggarakan secara berkala di Viareggio, Tuscany.
Sacchi kemudian membela diri bahwa pernyataannya telah disalahpahami. Ia justru balik mempertanyakan tuduhan orang-orang mengenai dirinya sebagai seorang yang rasis.
"Anda kira saya betul-betul rasis? Semua yang saya katakan adalah saya pernah bersama tim yang di lapangannya ada empat pemain berwarna kulit," katanya seperti dilansir
ESPN. "Sejarah hidup saya berbicara tentang itu. Saya selalu melatih tim dengan pemain-pemain hebat dari setiap warna kulit dan saya membawanya banyak, mau itu ke Milan atau (Real) Madrid."
"Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa kami telah kehilangan kebanggaan dan identitas nasional," kata pria yang kini berusia 68 tahun itu.
Selama berkarir sebagai pelatih, Sacchi telah menjadi juru taktik empat tim--tiga klub sepak bola dan satu tim nasional. Ia juga sempat menjadi Direktur Sepak Bola Real Madrid di ujung kariernya pada 2004.
(kid/kid)