Jakarta, CNN Indonesia --
"Ivanovic memiliki mental juara. Dia berdarah dan sepatunya penuh dengan darah."Manajer Chelsea Jose Mourinho tak segan-segan melontarkan pujian tersebut terhadap pemain bertahannya, Branislav Ivanovic usai menyingkirkan Liverpool di semifinal Piala Liga, Rabu (28/1) dini hari WIB.
Pujian juga yang kembali Mourinho ungkapkan usai timnya melawat ke kandang Paris Saint-Germain (PSG), Rabu (18/2) dini hari WIB. Pada laga tersebut Chelsea dan PSG bermain imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol Chelsea dicetak Ivanovic pada menit ke-36 setelah memanfaatkan bola umpan silang yang kemudian diarahkan oleh tumit Gary Cahill. Sayangnya keunggulan itu sirna ketika penyerang PSG, Edison Cavani, yang berdiri bebas berhasil menyamakan gol pada menit ke-53.
"Branislav Ivanovic selalu memiliki momen-momennya sendiri, (Seperti) ketika melawan Liverpool, malam ini dengan sebuah gol tandang di pertandingan Liga Champions," kata pelatih dengan julukan
The Special One itu seperti dikutip dari situs UEFA, Rabu (18/2).
Uniknya gol yang dicetak Ivanovic itu adalah hasil kerja sama para pemain belakang. John Terry mengirim umpan silang dari sisi kiri gawang PSG, disambut dengan Cahill yang memantulkannya ke arah gawang dengan memakai tumit. Dan Ivanovic di antara kawalan pemain belakang PSG menyundul bola itu mengecoh kiper Sirigu yang terkecoh oleh arah bola.
"Penting bagi kami para pemain bertahan untuk mencetak gol dan memberi banyak kepada tim," kata Ivanovic usai pertandingan.
Sepanjang musim ini, Ivanovic sudah mencetak lima gol. Tiga di liga Inggris, satu di Liga Champions, dan satu lagi di Piala Liga. Selain itu dari 34 kali main bersama Chelsea sepanjang musim ini, Ivanovic sudah menyumbang lima
assists.
Berdasarkan statistik resmi Chelsea, Ivanovic memiliki akurasi tembakan ke gawang lawan hingga 34 persen.
Dalam lima pertandingan terakhir Chelsea, pria berusia 30 tahun itu mencetak tiga gol dan menyumbang tiga
assists.
Jika dirunut ke belakang, Ivanovic kerap pula menjadi penyelamat bagi Chelsea lewat golnya. Pada perempat final Liga Champions 2008/09, Ivanovic turut membantu menyingkirkan Liverpool. Dia juga menyelamatkan Chelsea dengan menyingkirkan Napoli di babak 16 besar Champions 2011/12.
Satu gol penting juga pernah dicetak Ivanovic ke gawang Benfica di detik-detik akhir laga final Liga Europa 2013. Gol itu membuat Chelsea juara dengan skor akhir final 2-1.
JulukanUsai laga semifinal Piala Liga melawan Liverpool pada Januari lalu, media-media Inggris menyematkan julukan baru terhadap Ivanovic yaitu
The Inspirator.
Sementara itu, rekannya yang kini menjadi topskor sementara Liga Inggris, Diego Costa disebut
The Provocator akibat ulahnya yang memprovokasi pemain Liverpool dan berbuat tidak profesional--rekaman video menunjukkan Costa setidaknya menginjak pemain Liverpool dengan sengaja sampai tiga kali dalam pertandingan tersebut.
Tapi, pujian demi pujian itu tak membuat Ivanovic merasa lebih baik. Usai laga melawan PSG dini hari tadi, pemain asal Serbia itu meminta rekan-rekannya tidak lengah. Pertandingan leg kedua yang akan berlangsung pada 17 Maret nanti di Stamford Bridge, London akan menjadi sulit.
"Mereka (PSG) memiliki penyerang-penyerang yang hebat dan tim yang hebat. Mereka bisa mencetak gol di setiap pertandingan," kata Ivanovic.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas tim Mourinho di tim yang pernah ia latih. Salah satu di antaranya memiliki seorang bek sayap yang memiliki kemampuan menyerang, dan bek sayap lain bertahan di belakang.
Seperti dilansir
Fourfourtwo, pada masa di Internazionale Milan, Mourinho memiliki Maicon yang agresif ke depan sementara Christian Chivu bertahan di belakang. Di Real Madrid, Mourinho memiliki Marcelo untuk bermain agresif menyerang, sementara Alvaro Arbeloa bertahan di belakang.
Kini di Chelsea, Mourinho memiliki Ivanovic untuk maju sementara César Azpilicueta bertahan.
Ivanovic direkrut Chelsea pada bursa musim dingin 2007/08. Ia dibeli dari Lokomotiv Moscow dengan harga 10,56 juta poundsterling.
Ivanovic hanya bermain setengah musim bersama Mourinho. Pasalnya pada pertengahan tahun pelatih asal Portugal itu meninggalkan Chelsea untuk melatih tim Italia, Internazionale Milan.
Selama musim lalu, Ivanovic bermain 36 kali untuk Chelsea. Dari 36 pertandingan itu ia selalu menjadi
starter, dan hanya sekali ditarik dari lapangan.
Jumlah masa bermain Ivanovic selama musim lalu itu lebih banyak dibanding tiga pemain bertahan utama Chelsea.
Sang kapten John Terry bermain 34 kali, Gary Cahill bermain 30 kali--sekali sebagai pemain pengganti, dan Cesar Azpilicueta bermain 29 kali--tiga di antaranya sebagai pengganti dan dua kali ditarik dari lapangan.
Hal itu membuat Ivanovic menjadi pemain yang penting bagi skema permainan Mourinho musim lalu.
Di lini pertahanan Chelsea selama musim ini--hingga dini hari tadi, Ivanovic memiliki rekam pertahanan yang baik. Ia tercatat 31 kali melakukan intersepsi dan 111 kali menghalau bola.
Statistik Pemain Bertahan Chelsea Musim IniBranislav Ivanovic | bermain 34 kali (5 gol, 31 intersepsi, dan 111 clearances) |
John Terry | bermain 34 kali (5 gol, 28 intersepsi, dan 159 clearances) |
Gary Cahill | bermain 34 kali (2 gol, 29 intersepsi, dan 158 clearances) |
Cesar Azpilicueta | bermain 29 kali (45 intersepsi dan 70 clearances) |
Filipe Luis | bermain 21 kali (1 gol, 21 intersepsi, dan 22 clearances) |
Kurt Zouma | bermain 15 kali (2 gol, 8 intersepsi, dan 46 clearances) |
Ivanovic adalah unsur baja dari Serbia dalam komponen 'parkir bus' Chelsea--merujuk pada cemoohan atas taktik Chelsea yang diterapkan Mourinho di ujung musim lalu.
Ia dapat bertahan dengan sangat baik, bahkan ketika terluka pun ia tetap bertahan dan segera menyerang ketika ada kesempatan. Saat melawan Liverpool, Ivanovic tetap gigih bermain walaupun kakinya terluka dan terlihat darah di sepatunya.
"Ivanovic memiliki mental juara. Dia berdarah dan sepatunya penuh dengan darah," kata Mourinho usai melawan Liverpool di Piala Liga yang diungkap pada awal tulisan ini.
"Saya ingin dia membawa sepatu itu ke para pemain muda di akademi sepak bola kami. Dia dan sepatu itu akan mengajarkan kepada mereka (pemain junior) untuk menjadi seorang pemenang."
Namun, Ivanovic yang memiliki berat 91 kg dan tinggi 185 cm itu adalah sosok yang dapat menjawab kebuntuan Chelsea dari belakang.
Musim ini Mourinho membeli Filipe Luis untuk mengisi agresifitas dari lini belakang. Namun pemain 29 tahun asal Brasil itu belum mampu menggantikan posisi Ivanovic di sayap pertahanan kanan Chelsea.
Padahal, Ivanovic bukanlah tipikal seorang pembawa bola yang dengan kecepatan larinya menyisiri garis pinggir lapangan. Ivanovic pun jarang mengeluarkan umpan-umpan silang dari jarak jauh ke depan gawang.
Berdasarkan data statistik yang dikutip dari Opta, Ivanovic lebih memilih umpan-umpan datar dan cepat yang aman diterima kawannya. Ia hanya melepas 0,3 umpan silang per pertandingan bahkan ketika Chelsea mendominasi laga.
Ivanovic juga merupakan tipe pemain yang membawa bola masuk ke dalam kotak penalti sebelum melepaskan umpan kepada kawannya. Namun, bukan dengan kemampuan menggiring bola seperti halnya Lionel lMessi.
"Saya sangat senang karena dia adalah seorang yang hebat," kata Mourinho usai pertandingan melawan Aston Villa pada 7 Februari 2015.
Dalam pertandingan itu Ivanovic mencetak satu gol setelah mendapat umpan dari Azpilicueta.
Tak salah bila Mourinho menyebut karakter permainan Ivanovic amat fantastis dan layak jadi acuan bagi murid akademi sepak bola Chelsea.
"Ia (Ivanovic) pemain yang hebat. Apa yang ia lakukan untuk tim ini sangat sulit dipercaya," kata
Mourinho saat itu.