Parma, CNN Indonesia -- Presiden Parma Giampietro Manenti menyesalkan pembatalan pertandingan klubnya secara sepihak oleh otoritas sepak bola Italia (FIGC).
Pertandingan antara Parma dan Udinese yang seharusnya digelar di Stadion Ennio Tardini pada Minggu (22/2) dibatalkan atas perintah Presiden FIGC Carlo Tavecchio karena pertandingan itu direncanakan dilakukan tanpa penonton untuk menghemat pengeluaran.
"Kami telah menulis kepada otoritas pada Jumat (20/2) petang, menerangkan pada pukul 5.30 petang bahwa pertandingan dapat dilakukan di stadion secara terbuka. Kami telah mengatakan itu sejak Rabu lalu," katanya menjawab pertanyaan
Radio Parma seperti dikutip
Football Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen klub Parma akan melakukan pembelaan dalam dengar pendapat masalah kebangkrutan yang direncanakan berlangsung pada 19 Maret nanti. Hal itu kemudian diinterpretasikan media-media Italia bahwa Parma telah bangkrut dan otomatis degradasi ke kasta yang lebih rendah.
Manenti menegaskan dirinya akan mencoba mengatasi masalah keuangan itu hingga ujung kemampuannya.
"Saya akan bekerja untuk klub ini bahkan ketika kita sedang berbicara saat ini," ujar Manenti. "Susah untuk memahami apa yang sedang terjadi. Parma memang sedang mengalami masalah pembayaran (gaji) sejak 26 November lalu."
Untuk menindaklanjuti krisis yang dialami klubnya, Manenti menyatakan akan melakukan pertemuan dengan Walikota Parma, Federico Pizzarotti. Pertemuan--yang juga akan dihadiri praktisi hukum--untuk membahas risiko kebangkrutan Parma itu seharusnya digelar hari ini namun ditunda jadi besok.
Secara terpisah, Pizzaroti justru menyalahkan FIGC telah memperburuk krisis yang dialami Parma.
"Manenti tidak dapat menyelesaikan hari ini karena masalah pribadi. Namun dia bukanlah satu-satunya yang membuat saya kecewa. Saya lebih menyesal lagi karena aturan FIGC," ujar Pizzaroti dalam wawancara dengan
Radio Anch'io lo Sport.
(kid/kid)