Doha, CNN Indonesia -- FIFA telah merekomendasikan Piala Dunia 2022 di Qatar untuk digelar pada musim dingin yakni November atau Desember. Hal itu membuat klub-klub Eropa berang dan meminta kompensasi finansial kepada FIFA.
Namun, tuntutan klub-klub itu dimentahkan pejabat teras FIFA. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, menegaskan tak akan ada kompensasi bagi setiap klub. Setelah rapat bersama di Qatar, Valcke mengharapkan klub-klub memikirkan rencana yang matang jelang 2022.
"Tidak akan ada kompensasi. Saya pikir mereka memiliki tujuh tahun untuk mengatur rencana menjelang Piala Dunia ini (2022)," ujar Valcke. "Situasi ini tidak sempurna kami tahu itu, tetapi mengapa kita membicarakan mengenai kompensasi? Ini hanya terjadi sekali, kami tidak menghancurkan sepakbola."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (24/2), pihak Asosiasi Klub Eropa melalui presidennya, Karl-Heinz Rummenigge mengatakan pihak klub Eropa akan meminta kompensasi finansial kepada FIFA.
Selain merekomendasikan digelar di musim dingin, FIFA pun berniat mengurangi waktu pelaksanaan turnamen dari 32 hari menjadi 28 hari.
"Ini merupakan sebuah Piala Dunia yang sangat spesial karena kami merupakan Piala Dunia yang padat," ujar Valcke menambahkan. "Biasanya kami mencari 10 (stadion) tetapi kali ini mungkin kami hanya menggunakan delapan."
Tantangan BesarSalah satu tantangan besar yang dihadapi Qatar adalah menemukan cara yang paling efisien untuk mengatasi panas iklim cuaca di negara tersebut.
Jika pelaksanaan Piala Dunia jadi dilangsungkan pada musim dingin, pihak penyelenggara dapat mengurangi pos anggaran untuk teknologi pendingin. Namun pihak penyelenggara Piala Dunia Qatar menyatakan mereka akan tetap melanjutkan usaha mereka untuk menciptakan teknologi pendinginan di dalam stadion.
"Kami selalu mengatakan teknologi pendinginan ini akan menjadi peninggalan Piala Dunia dan di masa yang akan datang. Usaha kami untuk mengembangkan teknologi pendinginan akan berlanjut," ujar pemimpin penyelenggara Piala Dunia Qatar, Hassan Al Thawadi, Rabu (25/2).
(kid/kid)