Witton, CNN Indonesia -- Aston Villa akan diselidiki Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) setelah kemenangan mereka atas West Bromwich Albion pada Sabtu (7/3) berakhir dengan kericuhan penonton.
Manajer Albion, Tony Pulis, melontarkan kritik para petugas stadion Villa Park yang tak bisa mencegah pendukung kedua klub melakukan aksi onar dalam laga yang berakhir dengan skor 2-0 tersebut.
Penggemar Albion bahkan melempar kursi ke atas lapangan, sementara pendukung Villa yang merayakan kemenangan timnya menerobos lapangan pada menit-menit akhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulis sendiri mengatakan para penonton yang rusuh sebagai "si bodoh yang tak punya otak."
Ketika wasit membunyikan peluit panjang, aksi menerobos lapangan besar-besaran membuat para pemain bisa dikerubuti oleh para pendukung. Kapten sekaligus pencetak gol Villa, Fabian Delph, mengatakan peristiwa tersebut sebagai peristiwa yang "sangat, sangat menakutkan."
Gambaran aksi suporter ini seolah mengingatkan publik sepak bola inggris pada era 1980-an ketika Liga Inggris belum seteratur sekarang. Kericuhan ini ditengarai akan memancing kemarahan FA dan Villa menerima hukuman cukup berat.
Pulis berkata bahwa Villa bersalah dalam kasus ini, karena sebelum pertandingan seharusnya mereka bisa melihat potensi masalah yang bisa membahayakan para pemain.
"Ini sangat memalukan. Kami tak ingin melihat peristiwa seperti ini," kata Pulis.
"Seharusnya VIlla meminta tanggung jawab para petugas stadion. Ini final Piala FA dengan stadion yang terisi penuh. Anda tahu pertandingan ini akan panas. Pejabat tinggi Villa harusnya memahami bahwa butuh ditempatkan dua petugas keamanan pada setiap area tribun.
"Hal ini membahayakan pemain dan kami tak ingin melihat hal seperti ini. Kami pernah melihatnya pada era 1970-an dan 1980-an dan kami tak ingin seperti itu lagi."
"Saya yakin FA akan melihat insiden ini tanpa saya perlu terlibat lebih jauh."
Sementara itu, manager Villa, Tim Sherwood, berkata: "Saya tak mungkin memuji aksi para penggemar yang masuk ke lapangan. Tapi saya bisa mengerti emosi mereka.
"Mereka baru saja mengalahkan musuh lokal mereka dua kali dalam satu minggu, dengan satu laga di perempat final Piala FA. Perasaan mereka sedang meluap-luap."
(vws)