London, CNN Indonesia -- Bertandang ke markas Manchester United pada laga perempat final Piala FA, Arsene Wenger berkata bahwa ia tak akan meminta anak-anak asuhnya untuk bertahan.
Pada beberapa pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris, Arsenal sendiri seolah mengubah gaya permainan. Dari semula selalu berorientasi menyerang, The Gunners menjadi kesebelasan yang menunjukkan kemampuan bertahan yang solid dan kemampuan menyerang balik cepat.
Dengan strategi tersebut, Arsenal sukses meningkatkan performanya dan mendapatkan tujuh kemenangan dari delapan pertandingan dengan salah satu kemenangan diraih ketika melawan Manchester City pada Januari silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Wenger berkata bahwa ia tidak akan menggunakan strategi tersebut melawan Setan Merah.
"Ketika melawan Man City, kami lebih dulu mencetak gol. Lalu kami memilih untuk lebih bertahan karena City pasti akan menyerang. Pada laga melawan Man United nanti, Anda tidak bisa memprediksi tim yang akan duluan mencetak gol," kata van Gaal seperti dikutip dari
Four Four Two.
"Satu hal yang pasti adalah kedua tim akan menyerang dan coba memenangkan pertandingan. Artinya kami harus baik ketika menyerang dan bertahan."
Wenger kemudian berkata bahwa menguasai bola tetap menjadi bagian penting, karena tidak mungkin Anda menjalani sebuah pertandingan dengan tidak menginginkan penguasaan bola.
Namun, Wenger kemudian menegaskan bahwa seorang manajer harus menganalisis penguasaan bola tersebut.
"Apakah bola berada di lini pertahanan sendiri atau di lini pertahanan lawan? Jika berada di lini pertahanan sendiri, maka persentase penguasaan bola sesungguhnya hanya ilusi belaka," katanya.
Bagi seorang manajer dengan filosofi menyerang seperti Wenger, bertahan bukan merupakan hal tabu. Namun ia lebih memilih jika tim menggunakan pendekatan yang positif dengan menyerang.
"Bagi saya sangat penting jika sepak bola menghargai pihak-pihak yang lebih sering melakukan inisiatif menyerang."
(vws)