Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Schalke Roberto Di Matteo berharap Selasa menjadi hari buruk bagi Real Madrid dan mereka tidak bisa memainkan performa terbaik mereka di lapangan.
Kalah 0-2 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions dan harus memainkan leg kedua di markas Real Madrid, Santiago Bernabeu, memang membuat peluang Schalke untuk lolos ke babak pertama menjadi sangat kecil.
Mereka harus bisa berbalik menang 2-0 untuk memaksakan babak perpanjangan waktu, menang dengan skor 3-1 atau menang dengan selisih tiga gol jika ingin lolos langsung ke babak perempat final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bisa menandingi permainan Real Madrid, kami harus menampilkan performa terbaik yang kami miliki sementara kami juga harus berharap Madrid tengah mendapat hari buruk dan tidak bisa bermain seperti biasanya," ucap Di Matteo seperti dikutip dari Football Espana.
Harapan Di Matteo agar Madrid mendapat hari buruk memang masih harus menunggu pembuktian untuk terwujud. Namun melihat performa Madrid dalam beberapa pertandingan terakhir, jelas Madrid memang tengah kehilangan ritme permainan mereka.
Hal inilah yang mungkin bisa menjadi celah bagi Schalke untuk mencuri peluang untuk mengejutkan Madrid di hadapan pendukungnya sendiri.
"Kondisi tim kami sangat bagus jelang laga ini. Para pemain menunjukkan tekad untuk bisa meraih hasil maksimal di laga ini. Semoga kami bisa meraih hasil positif di laga ini," tutur mantan pemain Lazio ini.
Menurut Di Matteo, laga melawan Madrid bukan hanya perihal menang atau kalah semata. Lebih dari itu, Di Matteo ingin timnya tampil habis-habisan sehingga tidak mengecewakan fans mereka.
"Bagi Schalke, tampil di Liga Champions adalah sebuah hal yang membanggakan terlebih jika kami bisa melakukannya secara reguler," ujar Di Matteo.
"Fans sangat bangga Schalke bisa mendapatkan malam Liga Champions di tengah pekan dan tim kesayangan mereka berhadapan dengan klub-klub besar di Eropa. Karena itulah kami juga harus bermain sebaik-baiknya demi mereka," kata pria berusia 44 tahun ini.
Di Matteo punya pengalaman manis di Liga Champions saat ia sukses membawa Chelsea menjadi juara pada musim 2011/2012. Ketika itu, Chelsea yang diasuh Di Matteo berhasil mengalahkan Bayern Munich lewat drama adu penalti.
(ptr/ptr)