Jakarta, CNN Indonesia -- Paris Saint Germain tidak akan bisa menurunkan penyerang terbaiknya, Zlatan Ibrahimovic, di babak perempat final setelah Federasi Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) menyatakan untuk tetap mempertahankan keputusan wasit memberikan kartu merah untuk penyerang asal Swedia tersebut.
Sebelumnya, pelatih PSG, Laurent Blanc, berkata bahwa klub sedang pertimbangkan mengajukan keberatan resmi atas kartu merah tersebut, sementara manajer Chelsea, Jose Mourinho, pun berkata bahwa UEFA harus menggugurkan hukuman Ibrahimovic.
UEFA sendiri mengumumkan bahwa keputusan wasit tidak mungkin berubah, kecuali wasit salah mengenali pemain di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dikutip ESPN, juru bicara UEFA merujuk aturan yang menyatakan: "Keputusan yang diambil wasit di lapangan adalah keputusan final dan tidak boleh ditinjau ulang oleh badan disiplin UEFA."
Ibrahimovic menerima kartu merah di menit ke-32 lantaran dinilai melakukan tekel 50-50 terhadap Oscar. Seusai pertandingan, penyerang bernomor punggung 10 tersebut berkata bahwa ia telah menarik tekelnya karena melihat Oscar berlari ke arahnya.
Mourinho sendiri berkata bahwa "semoga UEFA bisa meminimalisir kesalahan ini."
Pelatih asal Portugal itu juga berujar, "Ia (Zlatan) akan bercerita kepadaku jika ada alasan yang pas untuk dihukum kartu merah. Ia sangat kecewa. Jika itu yang terjadi, maka saya berharap mereka bisa meminimalisir kesalahan itu dan membiarkannya main di perempat final, karena ia tidak melakukan kesalahan yang pantas diganjar kartu merah."
Selain PSG, Man United pernah mencoba untuk mengajukan keberatan tehadap kartu merah yang diterima pemainnya. Di semifinal Liga Champions 2009, Darren Fletcher diusir wasit meski tayangan ulang memperlihatkan ia melakukan kontak minim.
Namun UEFA menolak keberatan United sehingga pemain Skotlandia tersebut tak bisa bermain di final.
(vws)