Pasca Kematian Smith, Tinju Terancam Dilarang di Australia

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 21:09 WIB
Kematian Braydon Smith pasca pertarungan melawan John Vincent membuat eksistensi olahraga tinju di Australia berada dalam ancaman.
Kematian petinju pasti akan memunculkan pertanyaan tentang standar keselamatan tinju sebagai sebuah olahraga. (thinkstock/piyathep)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kematian petinju kelas bulu asal Australia, Braydon Smith mengancam eksistensi olahraga tinju di Australia. Smith meninggal dunia usai kalah angka oleh petinju asal Filipina, John Vincent Moralde, akhir pekan lalu di Toiowoomba, Queensland.

Berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai sumber, kedua petinju bertanding 10 ronde pada 15 Maret lalu. Di akhir pertarungan, Moralde keluar sebagai pemenang dengan kemenangan angka mutlak, 99-91, 98-92, 97-93.

Setelah masih terlihat baik-baik saja usai pertarungan berakhir, Smith tak sadarkan diri sekitar 90 menit pasca berakhirnya pertandingan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan kuat, Smith mengalami pembengkakan pada otaknya. Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Princess Alexandra di Brisbane dalam keadaan koma, sebelum akhirnya meninggal dunia pada hari Senin kemarin.

Presiden Australian Medical Association Queensland (AMAQ) Shaun Rudd mengatakan bahwa tinju adalah olahraga yang tidak pernah aman dan seharusnya dilarang secara nasional.

"Sangat sedih ketika mengetahui seseorang meninggal saat berolahraga.

"Terlebih ketika olahraga itu memang sudah diketahui secara umum memiliki konsep menjungkalkan lawan atau paling tidak memberikan hantaman pada kepala lawan," kata Rudd seperti yang dikutip dari situs Boxing Scene, Selasa (17/3) WIB.

Sebelum jatuh koma, Smith sempat memuji dan memberi selamat kepada Moralde di ruang ganti. Petinju muda Australia yang juga mahasiswa fakultas hukum tersebut merupakan putera Brendon Smith yang pernah melatih mantan juara dunia WBO, Michael Katsidis.

Smith memiliki rekor bertarung 12-1, 10 KO, sementara John Moralde memiliki rekor bertarung 12-0, 6 KO.

Ironisnya, kematian Smith ini justru sangat bertentangan dengan cita-cita mulia sang petinju untuk mengubah pandangan masyarakat Australia terhadap dunia tinju.

"Dia (Smith) benar-benar ingin mengubah citra dunia tinju. Banyak sekali di negeri ini (Australia), olahraga tinju mendapat nilai buruk" kata juru bicara keluarga Smith, James O'Shea.

Dengan kematiannya, hal yang paling mungkin terjadi justru olahraga tinju makin dijauhi di Australia karena resiko besar yang menghantui setiap pelakunya. (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER