Monaco, CNN Indonesia -- Penolakan Arsene Wenger menjabat tangan pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim, berbuntut panjang di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (18/3) dini hari tadi.
Jardim menganggap penolakan jabat tangan yang terjadi di akhir leg pertama, Kamis (26/2), sebagai bentuk tak saling menghormati. Lantaran itu pula, tak ada jabat tangan di leg kedua mereka.
"Di leg pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Wenger, tapi dia tak menyambut tangan saya. Jadi, meski kami sudah berusaha menjamu Arsenal sebaik mungkin, saya memutuskan untuk tak berjabat tangan dengannya," kata Jardim seperti dikutip dari
The Telegraph.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jardim menduga, sebelumnya Arsenal sangat senang bertemu Monaco di babak
knocked out ini lantaran timnya dinilai sangat lemah. Menurut Jardim, Wenger mungkin berpikir sudah pasti masuk kualifikasi karena hanya melawan Monaco.
Namun pada kenyataannya, Arsenal harus terlempar dari perebutan gelar juara di liga paling bergengsi di Eropa ini. Meski menang dalam leg kedua, Arsenal kalah gol tandang dengan skor agregat 3-3 melawan Monaco.
Sepanjang kariernya, Wenger sendiri diketahui beberapa kali menolak jabat tangan dengan beberapa klub Liga Inggris. Dalam laga malam tadi, pria berusia 65 tahun itu juga mengkritik keputusan Wasit Svein Oddvar Moen.
Wasit menghukum Sanchez yang terjatuh di area kotak penalti setelah beradu fisik dengan Dirar. Wenger kesal lantaran menurutnya Sanchez terjatuh karena memang dilanggar Dirar dan tak sepantasnya menerima kartu kuning.
Arsenal tersingkir dari Liga Champions setelah hanya mampu menang 2-0 atas AS Monaco pada pertandingan leg kedua babak 16 besar di Stadion Louis II, Selasa (17/3) waktu setempat.
Skor 2-0 di leg kedua membuat agregat kedua tim sama kuat 3-3. Namun, Monaco berhak melangkah ke babak perempat final setelah unggul produktivitas gol tandang.
(vri)