Jakarta, CNN Indonesia -- Pembelian bek asal Brasil, Danilo, dari FC Porto oleh raksasa Spanyol, Real Madrid dengan harga 31,5 juta euro (Rp 445,9 miliar) telah membuktikan sesuatu.
Hal itu menegaskan status Porto sebagai salah satu klub yang paling mengeruk isi dompet klub-klub raksasa di Eropa.
Bagaimana tidak? selama beberapa tahun terakhir mereka telah menjual banyak bintang mereka dengan harga yang dapat membuat mulut menganga. Sebelum Danilo, pada awal musim hingga jendela musim dingin Porto setidaknya mendapatkan uang transfer pemain hingga 137,3 juta euro (Rp 1,9 triliun).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah itu lebih besar dibandingkan Southampton yang memiliki akademi paling menguntungkan se-Eropa pada musim ini. Total pendapatan Southampton dari penjualan empat pemain dengan harga di atas 20 juta euro pada musim ini adalah 97,35 juta euro.
Transfer terbesar Porto pada musim ini didapat dari bek sentral Eliaquim Mangala yang hijrah ke Manchester City dengan harga 40 juta euro. Mangala adalah pemain dengan harga penjualan termahal kedua--sama dengan Falcao ke Atletico Madrid dan Hulk ke Zenit St Petersburg.
Di peringkat pertama adalah James Rodriguez yang ditransfer ke AS Monaco pada musim 2013/14 dengan harga 45 juta euro.
Jika melihat aktivitas transfer juara Liga Champions musim 2003/2004 tersebut, berdasarkan laporan dari Transfermarkt.
Musim lalu Porto melepas Mangala, Fernando (ManCity - 15 juta euro), Juan Iturbe (Verona - 15 juta euro), Nicolas Otamendi (Valencia - 12 juta euro), Steven Defour (Anderlecht - 6 juta euro), dan Andre Castro (Kasimpasa - 3,5 juta euro).
Totalnya Porto mampu meraup 92,40 juta euro dari penjualan mereka musim lalu. Bahkan jika dilihat dari tiga tahun terakhir, Porto selalu mendapatkan keuntungan lebih dari 50 juta euro di tiap musimnya dari aktivitas penjualan mereka.
Financial Fair Play yang menjadi momok bagi banyak klub elit Eropa, jelas bukan ancaman berarti bagi juara Portugal tersebut.
Bukan Satu-satunyaNamun, Porto bukanlah satu-satunya klub Portugal yang meraup banyak uang dari klub-klub Eropa lainnya.
Rival klub dengan julukan Dragons itu di kancah domestik, Benfica, juga memiliki catatan mengesankan dalam hal meraup pundi-pundi klub Eropa.
Benfica mampu meraup 141,35 juta euro pada musim 2014/2015 lalu. Penjualan termahal Benfica musim ini adalah Lazar Markovic ke Liverpool dan Enzo Perez ke Valencia dengan harga yang sama, 25 juta euro.
Selain itu tiap tahun Benfica juga selalu mampu melepaskan pemain bintang mereka dengan harga yang tidak sedikit. Pada musim 2013/2014, klub yang telah berusia 111 tahun itu menjual Nemanja Matic dengan harga 25 juta euro ke Chelsea. Satu musim sebelumnya melepas Axel Witsel ke Zenith dengan banderol 40 juta euro.
Klub Portugal lainnya, Sporting Lisbon juga memiliki tren serupa, meski hasil transfer yang mereka dapatkan tidak sebesar Porto ataupun Benfica.
Lisbon meraup 25,5 juta euro dari penjualan Nani ke Manchester United pada musim 2007/2008 lalu, mereka juga mendapatkan 17,50 juta euro dari klub yang sama berkat penjualan Cristiano Ronaldo pada musim 2003/2004 lalu.
Beli Murah Jual MahalSatu hal yang menarik dari aktivitas transfer klub-klub Portugal ini adalah kemampuan mereka untuk meraih keuntungan yang besar dari para pemain mereka.
Porto membeli Danilo dengan harga 13 juta euro dari klub Brasil, Santos. Setelah itu ia menjualnya dengan harga hampir dua setengah kali lipat ke Madrid.
Sementara Mangala yang merupakan penjualan termahal Porto saat ini didatangkan dari klub Belgia, Standard Liege dengan harga 6,5 juta euro pada 16 Agustus 2011. Tiga tahun bermain bersama Porto, bek yang kini berusia 23 tahun itu dijual Porto dengan harga enam kali lipat dari pembeliannya.
Sementara Benfica, mampu meraup keuntungan sebesar 20 juta euro dari Chelsea lewat transfer Nemanja Matic. Padahal, Benfica membeli Matic dengan harga 5 juta euro dari Chelsea pada msuim 2011/12.
Selain itu, meski rutin melepas pemain-pemain bintang mereka, prestasi klub Portugal di ajang Eropa juga tidak terlalu buruk.
Memang sejak Porto keluar sebagai juara Liga Champions dibawah asuhan Jose Mourinho, Portugal belum lagi menghasilkan klub juara Eropa. Walaupun begitu jangan lupakan fakta bahwa Porto saat ini masih berada di Liga Champions. Klub itu akan menghadapi Bayern Munich di perdelapan final Liga Champions.
Selain itu, tren penjualan ini sendiri tampaknya masih akan berlanjut. Apalagi baik Porto dan Benfica saat ini masih memiliki banyak pemain muda potensial yang dapat membuat klub-klub Eropa tergiur untuk menggelontorkan pundi-pundi uang mereka.
Porto masih memiliki dua pemain potensial seperti Jackson Martinez dan Casemiro di skuad mereka, sedangkan Benfica memiliki deretan pemain potensial seperti Lisandro Lopez ataupun Nicolas Gaitan.
Berapa juta euro lagi yang akan dikeruk klub-klub Portugal dari kantong raksasa Eropa.
Selama beberapa musim ke depan, Porto dan Benfica tampaknya belum selesai memeras pundi-pundi uang klub-klub besar Eropa.
(kid/kid)