Istanbul, CNN Indonesia -- Salah satu klub tersukses Turki, Fenerbahce, menuntut Super Lig dihentikan sementara menyusul insiden penembakan bus tim yang terjadi usai pertandingan melawan Rizespor di Stadion Yeni Rize Sehir, Sabtu (4/4).
Bus tim yang mengangkut skuat dan ofisial Fenerbahce
ditembak sekelompok orang bersenjata saat sedang menuju ke Bandara Trabzon untuk kembali ke Istanbul.
Tidak ada pemain atau ofisial tim Fenerbahce yang terluka dalam serangan tersebut. Hanya sopir bus yang harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka ringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui situs resmi klub, Fenerbahce menganggap serangan tersebut sebagai percobaan pembunuhan. Untuk itu, pengoleksi 19 gelar juara Super Lig itu menuntut kompetisi dihentikan sementara.
"Kita sampai di batas terakhir sepak bola karena darah sudah menetes. Fenerbahce berpendapat, liga harus ditunda, hingga kasus ini diselesaikan dan suporter kami puas," demikian pernyataan resmi Fenerbahce seperti dilansir
Reuters.
Foto-foto yang diperlihatkan Anadolu menunjukkan, sopir bus mengalami luka di bagian kepala. Para pemain terlihat trauma dan kaca depan bus rusak terkena tembakan.
Gubernur Trabzon, Abdulcelil Oz, sempat mengira bus tim Fenerbahce diserang menggunakan batu. "Namun, penyelidik dari kepolisian memastikan ini serangan bersenjata api," ucap Oz seperti dilansir
Daily Sabah.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki, Sebahattin Ozturk, mengatakan, pihaknya
sedang berusaha keras untuk mencari pelaku penembakan. Namun, Ozturk mengaku pihaknya tidak bisa menghentikan kompetisi.
"Tentang menunda kompetisi, itu akan diputuskan oleh federasi sepak bola (TFF). Tapi saya pikir tidak perlu menunda atau membatalkan pertandingan karena alasan keamanan," ucap Ozturk.
Fenerbahce saat ini masih menduduki peringkat dua klasemen sementara Super Lig dengan 56 poin, tertinggal dua poin dari Galatasaray.
(har/har)