Manchester, CNN Indonesia -- Siapa pemain Manchester United yang '
flop' sekarang!?
Flop yang juga diidentikkan sebagai pembelian gagal itu telah dibuktikan terbalik oleh Juan Mata dan Marouane Fellaini.
Dua pemain itu tak dapat membuktikan diri mereka sebagai bintang kala dibawa David Moyes ke Stadion Old Trafford musim lalu. Hampir saja kejadian sama terulang ketika Louis van Gaal menjadi penanggung jawab strategi Setan Merah pada musim ini.
Namun, warisan rezim gagal Moyes itu telah menjelma menjadi duo yang membangkitkan Setan Merah di putaran kedua Liga Inggris. Duo
flop tersebut pun menjadi pahlawan Setan Merah membungkam 'Tetangga yang Berisik', Manchester City, dalam laga derby di Old Trafford, Minggu (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka jadi aktor utama kemenangan ManUtd dengan skor 4-2 atas ManCity.
Fellaini berhasil membuktikan dirinya sebagai bertubuh jangkung--194 cm. Gelandang timnas Belgia itu berhasil membalikkan keunggulan untuk ManUtd pada menit ke-27.
Sundulan pemain berambut kribo dari sisi kiri gawang pada menit ke-27 itu tak dapat dihalau kiper Manchester City Joe Hart. ManUtd pun unggul 2-1, setelah tertinggal lebih dulu 0-1.
Sebelumnya Sergio Aguero membawa City unggul lebih dulu pada menit ke delapan, beruntung Ashley Young berhasil memanfaatkan kesempatan di depan gawang untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-14.
Sementara itu, Juan Mata memperbesar keunggulan Setan Merah jadi 3-1 pada menit ke-67. Akhirnya Chris Smalling memberi senyum bagi pendukung ManUtd lewat sundulannya di menit ke-73. Gol telat Aguero di menit ke-89 pun tak dapat menyelamatkan City dari kekalahan dalam laga derby tersebut.
"Semua di United senang saat ini, fantastis," kata Mata usai laga seperti dikutip
Sky Sports.
Mahal dan Meleset Musim LaluFellaini dan Mata diketahui sebagai pembelian panik Moyes pada musim lalu. Walaupun dibeli dengan harga selangit, dua gelandang itu tak membayar dengan penampilan apik pada musim terburuk ManUtd dalam dua setengah dekade terakhir.
Moyes--yang kemudian dipecat di tengah musim itu membeli Fellaini dari Everton dengan harga 27,5 juta pounds pada hari terakhir jendela musim panas 2013. Adapun Mata dibeli 37,1 juta pounds dari Chelsea pada pekan terakhir bursa transfer Januari 2014.
Namun, biarlah musim lalu sebagai masa lalu. Saat ini ada masa kini yang cerah bagi Fellaini dan Mata.
Termasuk laga derby malam ini, dua pemain itu telah tampil impresif dalam enam laga terakhir. Semuanya tentu saja dimenangkan Setan Merah--termasuk kala menekuk Liverpool 2-1 di Stadion Anfield, 22 Maret 2015.
Apalagi Mata pada laga panas itu berhasil mencetak dua gol kemenangan.
Sebelum laga derby melawan ManCity, Van Gaal memuji dua pemain yang muncul belakangan tersebut. Mata sempat dikenal sebagai super-sub musim ini sebelum mendapat tempat starting XI dalam empat laga terakhir.
Sepanjang musim ini di dua kompetisi domestik yang diikuti ManUtd, Mata mencetak sembilan gol dari 30 laga. Di liga pemain timnas Spanyol itu telah mencetak delapan gol dan empat assist dari 28 penampilan.
Sementara rekannya, Fellaini telah mencetak lima gol dari 21 penampilan di liga. Pemain itu kerap bertugas sebagai pemantul bola di lini serang dalam strategi Van Gaal pada putaran kedua ini.
Tubuhnya yang jangkung memberi keuntungan bagi racikan strategi Van Gaal untuk membantu ManUtd merebut bola atas di zona pertahanan lawan.
Adapun Mata, seperti diutarakan Van Gaal yang dikutip
Mirror sebelum laga derby, telah mampu beradaptasi dari yang semula memiliki posisi natural di belakang penyerang utama menjadi lebih melebar ke sayap.
Dalam empat laga terakhir--termasuk melawan ManCity, gelandang berusia 26 tahun itu berhasil mengisi pos barunya di sayap kanan. Dikutip dari situs
Soccerway, Van Gaal menerapkan formasi 4-1-4-1. Pada formasi tersebut, Mata--seperti dikutip dari situs
Squawka-- memainkan peran
false right winger alias sayap kanan palsu.
Performa yang ciamik dari para pemain
flop tahun lalu. Tiket ke Liga Champions pun makin benderang setelah menang atas 'Tetangga yang Berisik'. Kini ManUtd berada di peringkat ketiga dengan torehan 65 poin dari 32 laga.
Sementara di tempat kedua adalah Arsenal dengan torehan 66 poin, dan tempat keempat adalah ManCity yang poinnya tetap 61.
(kid/kid)