Jakarta, CNN Indonesia -- Peluang pertandingan final antara kesebelasan yang berasal dari Rusia dan Ukraina serta kesempatan untuk mendapatkan satu tiket ke Liga Champions akan mewarnai lanjutan Liga Eropa yang memasuki babak perempat final pada pekan ini.
Sejak Juli lalu, Komite Darurat Eropa sendiri memutuskan untuk memisahkan tim dari kedua negara karena konflik yang masih berlangsung hingga saat ini dan juga pemberontakan sipil yang terjadi di wilayah Ukraina yang penduduknya berbahasa Rusia.
Dnipro, klub berperingkat tiga di Liga Ukraina, akan menghadapi Club Brugees yang belum terkalahkan di 14 pertandingan di kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesebelasan yang diasuh Michel Preud'homme tersebut telah memastikan gelar domestik Piala Belgia dan berniat untuk mendatangkan kembali masa-masa kejayaan mereka pada era 1970-an, ketika Ernst Happel membawa mereka ke final Piala Eropa (sekarang Liga Champions) dan final Piala UEFA -- di kedua final kalah dari Liverpool.
Tim Ukraina lainnya, Dynamo Kiev, akan menjamu Fiorentina dengan diposisikan sebagai unggulan setelah La Viola kalah beruntun di Liga Italia, yaitu dari Juventus dan Napoli.
Namun Liga Eropa menjadi harapan terbesar Fiorentina untuk mengangkat piala di kompetisi level benua dengan terakhir kalinya adalah pada 1961 di kompetisi Piala Winners. Fiorentina akan mengandalkan Mohamed Salah yang selalu berperforma baik setelah ia dipinjamkan dari Chelsea pada Januari lalu.
Dua tribun di stadion Kiev akan ditutup setelah suporter Kiev sempat melontarkan kata-kata bernada rasialisme ketika bertanding melawan Everton di babak sebelumnya.
Sementara itu, juara bertahan Sevilla akan kedatangan pemimpin klasemen Liga Rusia, Zenit St Petersburg, yang tampil dengan kekuatan pincang. Empat pemain Zenit, yaitu Hulk, Danny, Igor Smolnikov, dan Domenico Criscito akan absen karena mereka terkena akumulasi kartu kuning.
Pelatih Sevilla, Unai Emery, dan pelatih Zenit St Petersburg, Andres Villas Boas, sama-sama pernah memenangkan kompetisi ini, sehingga kini mereka akan berburu gelar yang kedua.
Kondisi berbeda bagi Napoli yang dilatih Rafael Benitez. Mereka akan mati-matian lolos ke babak selanjutnya demi mendapatkan satu jatah ke Liga Champions.
Di klasemen Serie-A, anak-anak asuhan Benitez kini terpaut tujuh angka dari zona Liga Champions sehingga peluang mereka untuk mendapatkan tiket ke kompetisi teratas di Eropa tersebut akan sangat tergantung pada langkah mereka di Liga Eropa.
(vws)