Kemenpora Tunggu Jawaban PSSI 1X24 Jam

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2015 22:10 WIB
Kemenpora mengirimkan Surat Peringatan Ketiga (SP3) terhadap PSSI dan menunggu jawaban paling lambat 1x24 jam yang jatuh pada Jumat, sehari sebelum KLB PSSI.
Kemenpora memberikan tenggat 1x24 jam pada PSSI untuk merespon SP3 yang dikirimkan. (CNN Indonesia/Martinus Adinata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Sabtu (18/4) nanti, kisruh di persepakbolaan Indonesia tampaknya bakal makin memanas.

Setelah Kemenpora dua kali mengirimkan Surat Peringatan (SP) kepada PSSI --yang dianggap tidak diindahkan oleh badan sepakbola terbesar di Indonesia tersebut--, Kemenpora mengirimkan SP 3, Kamis (16/4).

SP ketiga ini diberikan karena Kemenpora beranggapan jawaban PSSI tidak nyambung, karena dianggap tidak merespons inti dari dua surat teguran sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memberikan waktu kepada PSSI selambat-lambatnya 1 x 24 jam sejak surat itu diterima," ujar Deputi V Kemenpora, Gatot Dewa Broto saat dihubungi oleh CNN Indonesia.

PSSI sendiri sebelumnya telah menyebutkan bahwa keputusan soal Liga Indonesia dan keikutsertaan Persebaya dan Arema Cronus bakal ditentukan oleh Komite Eksekutif baru yang akan terpilih pada Kongres Luar Biasa, akhir pekan ini,

Namun Gatot merasa seharusnya kepengurusan saat ini semestinya bisa memberikan keputusan, karena surat peringatan sudah berkali-kali dikirimkan.

"Kami berharap Kongres nanti berjalan dengan baik. Kongres silakan jalan, kami harapkan berlangsung sukses. Tetapi harapan kami PSSI bisa merespon (surat peringatan) sesuai dengan request kami (1X24 jam)," lanjut Gatot.

Karena itu Kemenpora menunggu jawaban PSSI selambat-lambatnya pada hari Jumat.

"Kami tetap berpikir positif dan berharap akan ada tanggapan dari PSSI besok, tapi jika tak ada tanggapan, ya ini tentunya juga akan berdampak pada kepengurusan berikutnya."

Lebih lanjut, Gatot membiarkan masyarakat menilai kapasitas kepemimpinan Kepengurusan PSSI saat ini terkait cara mereka menangani permasalahan yang ada saat ini.

"Itu biar publik yang menilai," tegas Gatot.

Seperti dikutip dari detiksport, Kemenpora memberikan surat teguran pertama (SP1) karena PSSI malah melanggar keputusan BOPI dengan mendorong Arema dan Persebaya untuk ikut serta dalam Liga Indonesia 2015.

Ketika surat teguran kedua datang (SP2), PSSI malah menjawabnya dengan keputusan penghentian sementara Liga Indonesia dimana keputusan itu diambil setelah Komite Eksekutif mengadakan rapat pada 10 April.

Dalam rapat itu juga disebutkan bahwa Komite Eksekutif terpilih pada periode berikutnya lah yang akan melanjutkan pembahasan mengenai hal ini.

Gatot Pertanyakan Tersebarnya Surat FIFA

Selain itu, Gatot juga menyatakan Kemenpora akan segera menanggapi surat yang dikirimkan oleh FIFA beberapa hari lalu.

Dalam surat tertanggal 10 April tersebut, FIFA menanggapi langkah Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang melakukan verifikasi terhadap tim peserta QNB League.

"Kami bukan melakukan intervensi, kami justru ingin mendorong agar klub patuh terhadap statuta FIFA sendiri," ucap Gatot menjelaskan.

Namun Gatot juga mempertanyakan mengapa surat yang dikirimkan FIFA tersebut justru telah terlebih dahulu menyebar, bahkan ia juga mengakui Kemenpora mengetahui isi surat tersebut setelah diberitahukan oleh sejumlah media.

"Pertama, kenapa sih surat itu berkembang kemana-mana bukan ke Kemenpora dulu?" tanya Gatot.

"Tapi yang pasti kami akan menjelaskan bahwa tuduhan FIFA soal additional criteria (kriteria tambahan) adalah tidak benar."

"Karena NPWP, gaji itu hukumnya wajib dan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru. Hal itu sudah sepenuhnya terdapat pada PSSI Club Licensing Regulation." (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER