Jakarta, CNN Indonesia -- Meski saat ini kekuatan ganda putri Indonesia lebih baik dibandingkan penyelenggaraan Piala Sudirman dua tahun lalu, namun Manajer Tim Rexy Mainaky tetap menyebut bahwa kemungkinan untuk melakukan rangkap pemain tetaplah ada.
Dua tahun lalu, Indonesia sempat mengejutkan Tiongkok di babak perempat final Piala Sudirman saat Liliyana Natsir bermain di dua nomor. Indonesia sukses merebut dua poin dari Tiongkok namun sayang akhirnya harus kalah dengan skor 2-3.
Dalam turnamen Piala Sudirman, rangkap pemain alias memainkan seorang pemain di dua nomor, biasanya di nomor ganda, adalah strategi yang biasa digunakan untuk mengubah susunan format pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, jika tak ada rangkap pemain, maka format pertandingan secara berturut-turut adalah ganda putra, tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran.
"Kami tetap tidak menutup kemungkinan untuk melakukan rangkap pemain di Piala Sudirman nanti meskipun memang benar bahwa ganda putri Indonesia saat ini bisa diperhitungkan," ujar Rexy.
"Dalam ajang beregu macam itu, strategi tim memegang peranan penting. Kejelian tim pelatih diuji dalam menentukan formasi tim."
"Jika memang setelah dianalisa kami harus mengutus seorang pemain untuk bermain rangkap agar format pertandingan menguntungkan Indonesia, maka hal itulah yang nantinya akan kami lakukan," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Rexy menilai banyak pemain yang bisa bermain rangkap dari daftar nama yang ada di dalam skuat Tim Indonesia untuk Piala Sudirman saat ini.
"Saya melihat banyak pemain yang memiliki potensi untuk bermain rangkap dan banyak pula kombinasi yang bisa diciptakan. Semua tentunya kembali pada kebutuhan tim dan lawan yang bakal dihadapi di lapangan nanti," ujar Rexy.
Indonesia sendiri tergabung bersama Inggris dan Denmark di babak penyisihan grup dan memasang target awal untuk mengakhiri babak penyisihan sebagai juara grup.
Sejak dipertandingkan pertama kali pada 1989, Indonesia hanya sekali keluar menjadi juara yaitu pada edisi perdana dimana Indonesia ketika itu juga bertindak sebagai tuan rumah.
(ptr/ptr)