Madrid, CNN Indonesia -- Dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid, terancam sanksi FIFA karena pelanggaran transfer pemain di bawah umur. Kenapa klub-klub raksasa Eropa senang merekrut pemain di bawah umur?
Setelah Barcelona, kini giliran
Madrid dan Atletico yang terancam sanksi FIFA. Kedua klub ibukota Spanyol itu terancam tidak bisa melakukan kegiatan di dua jendela bursa transfer karena pelanggaran transfer pemain di bawah umur.
Regulasi FIFA memang mengizinkan klub untuk melakukan transfer pemain di bawah 18 tahun. Tapi, transfer itu harus memenuhi tiga syarat. Dan Barcelona, Madrid dan Atletico dianggap telah melanggar syarat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat pertama adalah, pemain di bawah 18 tahun bisa pindah ke klub lain jika orang tua mereka pindah ke negara tempat klub tersebut berada untuk alasan non-sepak bola.
Pemain di bawah 18 tahun juga boleh pindah jika kedua klub yang terlibat berada di wilayah Uni Eropa atau Area Ekonomi Eropa. Ketiga, pemain di bawah umur bisa pindah jika rumah mereka berjalan 100 kilometer dari markas klub.
Barcelona dinyatakan bersalah oleh FIFA karena melakukan perekrutan 10 pemain di bawah 18 tahun sepanjang 2009 hingga 2013. Azulgrana juga dijatuhi denda 295 ribu poundsterling atau setara Rp5,87 miliar.
Murah dan menguntungkanMadrid juga diklaim bersalah atas 51 kasus transfer pemain di bawah umur. Sementara kasus yang menyeret nama Atletico hingga kini masih tidak jelas.
Namun, tidak bisa dipungkiri merekrut pemain di bawah umur dilakukan banyak klub raksasa Eropa karena banyak faktor. Selain regenerasi, faktor utama lainnya adalah bisnis.
Merekrut pemain di bawah umur memang bisa memberi keuntungan besar bagi sebuah klub. Ambil contoh kasus Lionel Messi, yang direkrut Barcelona saat masih 13 tahun.
Ketika itu Barcelona hanya perlu mengeluarkan dana untuk biaya perawatan masalah pertumbuhan hormon sebesar 1.000 dolar AS per bulan. Selain itu, Barcelona juga memberi kedua orang tua Messi biaya akomodasi di Spanyol 40 ribu poundsterling per tahun.
Hasilnya, Barcelona tidak hanya mendapatkan banyak gelar bergengsi dari Messi. Klub yang bermarkas di Camp Nou itu bisa mendapatkan dana 250 juta euro atau setara Rp3,5 triliun jika menjual Messi sesuai nilai klausul buy-out.
Kesuksesan Messi membuat Barcelona terus berupaya merekrut banyak talenta pesepakbola di bawah umur dari seluruh dunia. Salah satu yang sering dibicarakan saat ini adalah penyerang muda asal Korea Selatan, Lee Seung-woo.
Seung-woo sudah direkrut Barcelona untuk bermain di La Masia saat masih 14 tahun. Tiga tahun setelah direkrut Barcelona, Seung-woo berpeluang memperkuat tim utama Azulgrana dalam dua musim ke depan.
Madrid juga melakukan apa yang sudah menjadi kebiasaan Barcelona. Yang teranyar, Los Blancos membeli gelandang serang 16 tahun asal Norwegia Martin Odegaard.
Tapi, tidak semua pembelian pemain di bawah umur berjalan lancar. AC Milan contohnya, yang terbilang gagal usai merekrut Alexandre Pato pada 2007 saat masih 17 tahun.
Penyerang asal Brasil itu lebih banyak cedera sebelum dijual ke Corinthians pada 2013.
(har/har)