Pacquiao Bertempur, Filipina Damai

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Minggu, 03 Mei 2015 09:35 WIB
Manny Pacquiao tak perlu berkata untuk membuat Filipina bersatu. Cukup Pacquiao naik ring dan bertarung, maka Filipina akan dibuatnya bersatu.
Manny Pacquiao berhasil membuat Filipina bersatu ketika ia naik ring dan bertarung. (Reuters/Joe Camporeale)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manny Pacquiao tak perlu berkata-kata untuk membuat Filipina diliputi kedamaian. Cukup ia naik ring dan bertarung, maka ia membuat Filipina bersatu.

Dalam setiap pertarungan yang dimainkan oleh Pacquiao, petinju berjuluk Pacman itu selalu berkata bahwa dirinya bertarung untuk Filipina.

Ucapan itu sendiri bukan hanya retorika belaka. Terbukti, saat Pacquiao bertarung, Filipina dan rakyatnya seolah melupakan berbagai hal di luar Pacquiao. Mereka bersatu untuk memberikan dukungan pada Pacquiao.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Segala hal yang digambarkan dan didokumentasikan tentang Pacquiao sama sekali tidak berlebihan," ucap seorang wartawan olahraga bernama JM Siasat seperti dikutip dari Mashable.

"Saat ia bertarung, angka kriminal turun nyaris mendekati nol. Di bagian selatan Filipina, perang antara militer dan pemberontak berhenti. Bahkan, mereka (militer dan pemberontak) menonton pertandingan Pacquiao bersama."

Penggambaran itu memang tidaklah berlebihan. Seperti dikutip dari Telegraph, pemberontak dari Front Pembebasan Islam Moro sangat antusias mengomentari keberhasilan Pacquiao mengalahkan Ricky Hatton tahun 2009 lalu.

"Pacquiao terlalu cepat mengakhiri pertarungan. Kami bahkan belum membuat tempat duduk kami menjadi 'hangat'," ucap Eid Kabalu, juru bicara pasukan pemberontak tersebut.

"Jika saja Pacquiao bertarung setiap hari, maka tidak akan ada senjata yang menyala," kata Eid Kabalu.

Jika pasukan pemberontak saja bisa berdamai saat Pacquiao bertarung, apalagi tindakan kriminal yang tergolong kriminal biasa.

Berbarengan dengan duel Pacquiao lawan Hatton saat itu, hanya ada satu tindakan kriminal yang terjadi di Manila yang berpenduduk 12 juta orang. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER