Manila, CNN Indonesia -- Manny Pacquiao memang dicintai rakyat Filipina dan juga mampu
membuat aktivitas seluruh elemen negara tersebut terhenti, mulai dari masyarakat biasa sampai militer, ketika ia bertarung dengan Floyd Mayweather Jr. dalam Fight of The Century.
Namun bukan berarti tak ada tindak kejahatan ketika laga yang dilaksanakan di MGM Grand Arena itu berlangsung.
Dalam rilis media resmi, seperti dikutip dari ABS CBN News, Polisi Nasional Fililpina (PNP) mengatakan bahwa ada insiden melibatkan senjata api yang termonitor antara jam sembilan pagi hingga tiga sore Minggu (3/5) waktu setempat, atau ketika Pacquiao sedang berbalas pukulan dengan Mayweather.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kota Tanauan, sekitar pukul 10.45 pagi, seorang bernama Ronnel Villarosa tewas tertembak, sementara di St Cruz, Laguna, Julie Isagon dela Pena juga terkena peluru di rumahnya sendiri dan dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan.
Sementara itu, area Metro Manila merasakan kedamaian dengan tak ada unit polisi melaporkan insiden pada periode waktu tersebut. Demikian pula dengan area lain di Filipina.
Menjadi kebanggaan Filipina, Pacquiao sendiri terkenal bisa membawa kedamaian ketika ia sedang bertinju.
"Saat ia bertarung, angka kriminal turun nyaris mendekati nol. Di bagian selatan Filipina, perang antara militer dan pemberontak berhenti. Bahkan, mereka (militer dan pemberontak) menonton pertandingan Pacquiao bersama," ujar wartawan olahraga bernama JM Siasat seperti dikutip dari Mashable.
Penggambaran itu tidak berlebihan. Seperti dikutip dari
Telegraph, pemberontak dari Front Pembebasan Islam Moro sangat antusias mengomentari keberhasilan Pacquiao mengalahkan Ricky Hatton tahun 2009 lalu.
"Pacquiao terlalu cepat mengakhiri pertarungan. Kami bahkan belum membuat tempat duduk kami menjadi 'hangat'," ucap Eid Kabalu, juru bicara pasukan pemberontak tersebut.
"Jika saja Pacquiao bertarung setiap hari, maka tidak akan ada senjata yang menyala," kata Eid Kabalu.
(vws)