Jakarta, CNN Indonesia -- Pep Guardiola bukanlah siapa-siapa saat ditunjuk sebagai pelatih Barcelona. Namun begitu ia memutuskan pergi dari Camp Nou, banyak suporter Barca yang terkejut dan tak merelakan kepergiannya.
Nyatanya, empat tahun di Barcelona sudah mengubah sosok Guardiola dari seorang pelatih debutan di tim B, jadi pelatih elit dunia. Hal itu pun tergambar dari komentar-komentarnya semasa masih menjadi arsitek Barcelona.
Saat pertama kali ditunjuk jadi pelatih tim utama Barcelona, banyak yang meragukan kapasitas Guardiola yang sebelumnya hanya menangani tim junior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guardiola sendiri tidak berani menjanjikan banyak hal di awal kedatangannya.
"Saya tidak berjanji untuk mendatangkan gelar namun saya yakin bahwa suporter akan bangga dengan tim kami."
"Pegang janji saya dan kami akan memenuhi janji tersebut dengan kerja keras di lapangan. Kencangkan ikat pinggangmu karena kita akan bersenang-senang," ucap Guardiola seperti dikutip dari
Sky Sports.
Dan ternyata, di musim pertama Guardiola sukses meraih
treble winners, Liga Champions, Liga Spanyol, Piala Raja, yang kemudian disusul Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antar Klub.
"Kami bukanlah tim terbaik sepanjang sejarah Barcelona namun tak diragukan lagi kami telah menjalani musim yang bagus saat ini," ujar Guardiola, "Bukan hanya bicara soal tiga titel yang kami raih, namun kami bangga dengan perjuangan kami untuk merebut tiga titel tersebut."
Setelah momen itu, nama Guardiola pun langsung melejit. Barcelona sukses merajai Spanyol dan Eropa.
Setelah 'hanya' memenangi La Liga pada musim 2009/2010, Guardiola kembali sukses merengkuh double winner lewat titel Liga Champions dan Liga Spanyol pada musim 2010/2011 yang disusul oleh gelar Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol dan Piala Dunia Antar Klub.
Pada periode emas inilah, skuat Barcelona tak lepas dari nama Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Lionel Messi.
"Jangan menulis apapun tentang Messi dan jangan coba untuk memberikan penggambaran dirinya. Lihat saja bagaimana ia bermain," tutur Guardiola memberikan pujian.
"Saya tidak mengajarkan Xavi dan Iniesta untuk bermain baik. Mereka akan selalu bermain bagus walaupun tanpa saya," sambungnya berkomentar tentang Iniesta dan Xavi.
Dan akhirnya di musim 2011/2012 masa indah Guardiola dan Barcelona berakhir. Pada musim itu, Barcelona hanya menambah satu Piala Raja dalam lemari trofi mereka.
"Setelah empat tahun, hasrat dalam diri saya sudah pergi. Pemain yang sama, lawan yang sama, wartawan yang sama, duel yang sama," ucap Guardiola memberikan alasan di balik keputusannya meninggalkan Camp Nou.
Jika pada saat Guardiola datang tidak terlalu banyak yang memedulikan, ketika Guardiola memutuskan hengkang seluruh mata dunia langsung memperhatikannya.
Spekulasi tentang kelanjutan masa depan Guardiola saat itu begitu menyeruak dan namanya dihubungkan dengan beberapa klub besar. Setelah vakum selama setahun, Guardiola akhirnya mengikat kontrak dengan Bayern Munich pada 2013 lalu.
(ptr/ptr)