Misi Pep Guardiola Melawan Kemustahilan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 16:14 WIB
Bayern Munich harus membalikkan kekalahan 0-3 dengan skuat yang compang-camping karena pemain-pemain bintang didera badai cedera.
Pep Guardiola harus melawan Barcelona dengan skuat yang compang-camping karena didera badai cedera. (Getty Images/Philipp Guelland)
Munich, CNN Indonesia -- Bayern Munich bukan saja harus membalikkan ketinggalan 0-3 dari Barcelona di semi final Liga Champions pada Selasa (12/5), namun mereka harus melakukannya dengan melawan lini pertahanan yang kokoh sementara kondisi tim terpuruk.

Bertindak sebagai tim tuan rumah, Bayern memiliki tugas untuk mendobrak lini belakang yang belum kebobolan satu gol pun di tujuh pertandingan di seluruh kompetisi -- memecahkan rekor klub.

Dalam tujuh pertandingan tersebut, Barca mencetak 25 gol dengan trisula asal Amerika Selatan, yaitu Neymar, Luis Suarez, dan Lionel Messi, sedang dalam performa puncak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenangan 2-0 Barca atas Real Sociedad pada akhir pekan lalu mampu membuat selisih angka mereka dari Real Madrid menjauh menjadi empat angka. Kini Barca pun berpeluang besar untuk mendapatkan gelar La Liga kelima dalam tujuh tahun terakhir dan juga dalam jalur yang tepat untuk merebut trigelar.

Dalam musim pertamanya menangani Blaugrana, Luis Enrique telah menemukan ramuan yang tepat untuk menggabungkan kesolidan lini pertahanan dan juga lini serang yang mematikan.

"Kami memiliki rencana dan kami mengeksekusinya dengan baik," kata mantan gelandang Barcelona dan tim nasional Spanyol tersebut.

"Sejak semula, kami bertujuan membuat lawan kami kesulitan," kata pelatih berusia 45 tahun itu. "Ketika banyak tim berpikir untuk menahan pergerakan mereka, kami justru menyerang ke depan."

Kontras dengan Barca, Bayern baru saja mengalami kekalahan keempat secara beruntun di seluruh kompetisi, termasuk di antaranya kekalahan 0-1 melawan Augsburg pada Sabtu (9/5) lalu dan juga tersingkir di semi final Piala Jerman.

Rentetan hasil buruk ini membuat sang pelatih, Pep Guardiola, berada di bawah tekanan untuk pertama kalinya sejak menangani Munich pada dua musim lalu.

Pelatih asal Spanyol yang bertugas untuk mengulangi raihan trigelar pada 2013 lalu, sejauh ini gagal untuk mengulangi prestasi yang dicatatakan Jupp Heynckes tersebut. Tantangan melawan Barcelona pun terlihat lebih berat dengan mereka kehilangan beberapa pemain bintang.

David Alaba, Arjen Robben, Franck Ribery, dan Holger Badstuber masih menderita cedera sehingga Guardiola harus memikirkan ulang strateginya.

"Jika kami hanya berfokus pada cara mencetak gol, maka kami akan kalah seperti musim lalu ketika melawan Real (Madrid di semi final)," katanya. "Kami harus tetap tenang, mengendalikan permainan kami, dan melihat yang bisa kami lakukan dengan itu."

Hanya sedikit pihak yang percaya bahwa Munich bisa menandingi Barca, yang mencetak tiga gol dalam 17 menit di laga pertama.

Namun Munich bisa melakukannya melawan Porto ketika mereka kalah 1-3 di leg pertama namun kemudian menang 6-1 di leg kedua.

"Kami mendapatkan hambatan di beberapa laga terakhir," kata kapten tim Philipp Lahm. "Kami tidak bisa mengubah peluang kami. Namun ini saatnya untuk bisa melakukannya lagi." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER