Jakarta, CNN Indonesia -- Di game pertama, Jorgensen benar-benar menunjukkan perbedaan kelasnya dengan Firman. Juara Indonesia Terbuka 2014 ini sukses membuat Firman terus berada dalam tekanan serangannya.
Dalam sekejap Jorgensen langsung unggul 11-4 pada saat interval. Usai interval game pertama, Firman tak jua memberikan perlawanan sepadan bagi Jorgensen.
Alhasil, pebulutangkis nomor tiga dunia itu pun dengan mudah memenangkan game pertama dengan skor 21-8.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki game kedua, permainan Firman di awal sejatinya mengalami peningkatan. Ia tak lagi ragu-ragu untuk menyerang Jorgensen.
Hal itu kemudian membuat permainan menjadi lebih seru. Firman bahkan sempat unggul 9-6 sebelum Jorgensen berbalik memimpin 11-10 saat interval.
Sayangnya, Firman gagal mempertahankan ritmenya di paruh kedua game kedua. Jorgensen terus mendapatkan poin demi poin tanpa bisa diadang oleh Firman. Jorgensen pun tanpa terhenti meraih 10 poin beruntun untuk menang 21-10 di game kedua sekaligus mengakhiri pertandingan dalam tempo 27 menit.
Indonesia sendiri memang tidak memberikan beban berlebihan bagi para pebulutangkis tunggal putra. Bagi tim pelatih, ajang Piala Sudirman 2015 ini adalah kesempatan yang bagus bagi para pemain muda di nomor tunggal putra untuk menimba pengalaman.
Meski Firman kalah, Indonesia sendiri masih memimpin 2-1 atas Denmark. Partai keempat akan melangsungkan duel ganda putri antara Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari melawan Maiken Fruergaard/Maria Helsbol.
(ptr/ptr)