Texas, CNN Indonesia -- Seorang pelompat galah tuna netra merealisasikan mimpinya dengan memenangkan medali perunggu di kejuaraan SMA negara bagian Texas.
Remaja perempuan bernama Charlotte Brown itu berhasil melakukan lompatan 3,5 meter dan naik ke podium ditemani anjing pandunya, Vandor, melawan teman-temannya yang berpenglihatan normal.
Brown mengidap katarak pada usia 16 minggu dan kemudian dipakaikan lensa buatan. Namun pandangannya mulai memburuk pada usia yang ke-11 dan ia sekarang tak lagi dapat melihat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cerita ini sesungguhnya bukan tentang saya. Ini adalah tentang semua orang yang memperjuangkan sesuatu," kata gadis berusia 17 tahun tersebut seperti dikutip dari situs
BBC, Selasa (19/5).
Siswi dari Emory Rains ini telah mengejar sebuah medali sejak dua tahun terakhir. Bermula dari peringkat delapan, kemudian keempat, dan pada Sabtu (16/5) akhirnya ia meraih juara tiga ketika ia kini duduk di bangku sekolah menengah atas.
Brown pertama kali melompat galah --bukan sebuah olahraga Paralimpik karena dianggap terlalu berbahaya-- saat duduk di kelas tujuh. Alasannya adalah karena ia menginginkan sesuatu yang sedikit 'berbahaya dan menarik'.
Untuk melakukan sebuah lompatan, Brown akan menghitung tujuh langkah kaki kirinya, mendengarkan suara samar pagar yang hendak ia lompati agar dapat mengira-ngira kapan ia akan menolakkan tongkat ke tanah dan melompatkan tubuhnya.
"Butuh waktu tiga tahun untuk naik ke podium, dan akhirnya saya berhasil. Jika saya dapat mengirim sebuah pesan untuk siapapun, ini bukan tentang lompat galah dan lintasan. Ini tentang mencari sesuatu yang membuatmu senang dengan cara Anda terlepas dari hambatan apapun," ucap Brown yang akan melanjutkan studinya ke universitas di Purdue melalui jalur beasiswa.
(vws)