Jakarta, CNN Indonesia -- "Bayangkan hal yang paling menegangkan yang pernah Anda lakukan dalam hidupmu -- lalu tambahkan hal yang paling menakutkan yang pernah Anda lakukan. Begitu lah rasanya."
Daniel Witchalls kesulitan untuk mengungkapkan alasan ia melakukan hal itu -- apa yang meyakinkannya untuk melompat dari atas menara pencakar langit, atau dari atas tebing, meski lompatan tersebut bisa menjadi momen terakhir kalinya di muka bumi.
Sebagai juara dunia BASE jumping, pria asal Inggris tersebut telah melakukan lebih dari 1500 lompatan dari seluruh tipe bangunan dan ketinggian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BASE -- yang merupakan singkatan dari
Building (bangunan),
Antenna, Span dan
Earth (bumi) -- membuat para atlet melompat dari berbagai titik seperti menara, gunung, atau jembatan.
"Tak ada yang bisa menyamainya," kata Witchalls kepada CNN Internasional. "Sulit untuk dijelaskan, karena jika Anda memikirkan hal ini secara logis, maka sebenarnya hal ini konyol."
"Terkadang Anda melompat dari bangunan yang rendah, kadang pada malam hari, hanya dengan satu parasut. Anda hanya memiliki satu kesempatan dan Anda bisa menghancurkan diri Anda sendiri atau meninggal."
"Ini soal ketegangan, ketakutan, dan dan kegembiraan. Ini sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, kecuali Anda mengalaminya sendiri."
Pada Minggu (17/5), seorang legenda olahraga ekstrem, Dean Poter, menjadi satu dari dua orang yang ditemukan tewas di Taman Nasional Yosemit setelah ia melompat dari Taft Points. (Baca Juga:
Atlet Olahraga Ekstrem Ditemukan Tewas Saat Terbang Wingsuit)
Potter, yang dikenal karena keberaniannya, sedang mencoba melompat dari ketinggian 3500 kaki bersama dengan Graham Hunt.
Tubuh keduanya ditemukan saat pada Minggu siang. Keduanya sedang mencoba terbang
Wingsuit.
Potter, 43, populer karena kemampuannya dalam memanjat tebing dan juga dalam berjalan di atas seutas tali. Ia pernah terbang bersama dengan anjingnya, Whisper, dan sering membawa Whisper ketika ia melakukan aksi menegangkan.
Aksi-aksi seperti itu bisa memproduksi reaksi kimia seperti morfin dan membuat Anda 'melayang' dan bisa meningkatkan suasana hati Anda serta mengurangi rasa sakit -- semakin tinggi lompatannya, maka semakin 'melayang' Anda.
"Satu hal aneh adalah, rasa takut sangat penting bagi kemampuan bertahan seseorang karena membawa kita terjauh dari bahaya. Namun kita selalu tertarik untuk menghadapi rasa takut secara langsung," kata profesor Rhonda Cohen, seorang ahli di bidang psikologis khususnya olahraga berbahaya, di Universitas Middlesex.
"Ketika Anda melakukan olahraga berbahaya, ada perasaan stres ketika mengalami sesuatu yang membuat Anda takut. Lewat beberapa sensasi seperti berteriak, berkeringat, atau meningkatnya degupan jantung, otak Anda pun menangkap sinyal adanya suatu bahaya," katanya.
"Kita mengalami rasa takut, namun sekaligus senang di saat yang bersamaan. Dan pada saat itulah tubuh mengeluarkan dopamine, suatu hormon yang membuat tubuh merasa senang.
"Jadi kita mendapatkan rasa takut dan senang secara bersama-sama. Stres, rasa takut, dan juga euforia menyebabkan kita ingin melakukannya lagi setelah selesai."
Hal inilah yang membuat Witchfalls meneruskan karier sebagai seorang pelompat BASE, meski keluarganya terus mengkhawatirkan dirinya.
Witchalls, yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak, pernah meninggalkan rumahnya di tengah malam untuk melompat meski ia kemudian menerima protes dari orang-orang tercinta.
Orang tuanya pernah meminta dirinya untuk berhenti. Sementara itu, sang istri juga menantikan saat ia pensiun.
"Mereka yang menderita adalah orang-orang yang ditinggalkan di belakang," kata Witchalls. "Bagi individu yang melakukannya, mereka tahu risiko terlibat dalam hal ini."
"Saya memiliki seorang istri, dua anak yang masih muda, dan orang tua saya sampai bosan meminta saya untuk berhenti."
"Pada akhirnya saya akan berhenti -- ini soal mencari waktu yang tepat untuk berhenti."
Satu di antara para pelompat yang memutuskan untuk berhenti adalah Tim Emmett, yang pernah terbang bersama Potter.
Emmett, seorang warga negara Inggris yang kini tinggal di Kanada, pada dua tahun lalu memutuskan pensiun setelah nyaris meninggal dan juga kehilangan sahabatnya, Sean Leary, yang tewas karena kecelakaan saat terbang wingsuit.
Namun, Emmett yang sudah memulai memanjat tebing dari usia 15 tahun, berkata bahwa godaan untuk terbang
wingsuit tetap nyata -- setiap kali ia naik gunung ia memikirkan untuk terbang.
"Pengalaman terbang wingsuit tidak tertandingi oleh hal lain," kata Emmett kepada CNN. "Anda terbang dan tubuh Anda mengendalikan arah Anda bergerak."
"Perasaan yang luar biasa -- tidak seperti hal-hal lain yang pernah saya lakukan."
Meski Emmett kini hanya menyisakan hobi panjat tebing, generasi baru lompat BASE telah membuat olahraga ini berkembang.
Penggunaan sosial media membuat jutaan pasang mata bisa melihat aksi seorang pelompat hanya beberapa detik setelah ia mendarat.
Dengan sekilas mengarungi Facebook dan Youtube, terlihat bahwa ada ratusan video yang menunjukkan lompatan-lompatan terbaru dari seluruh dunia.
"Untuk beberapa orang, lompatan itu adalah bagian dari kepribadian mereka," kata Cohen.
"Kegiatan ini bisa menyediakan semacam kelegaan dari rutinitas sehari-hari -- ada perasaan mencapai sesuatu."
"Melakukan sesuatu yang mendorong Anda keluar dari batasan-batasan Anda juga membuat Anda merasakan rasa bangga dan pencapaian yang luar biasa."