Jakarta, CNN Indonesia -- Luca Zidane benar-benar menjadi tokoh utama dalam adu penalti antara Prancis lawan Belgia di babak semifinal Piala Eropa u-17. Tiga penyelamatan gemilang plus satu tendangan panenka yang gagal dari Luca mewarnai lolosnya Prancis ke babak final.
Dikutip dari The Guardian, Luca yang merupakan anak dari Zinedine Zidane ini berhasil menggagalkan dua tendangan Belgia pada tiga kesempatan tendangan pertama.
Setelah itu, Luca tanpa ragu berdiri sebagai eksekutor. Meskipun berposisi sebagai kiper, namun Luca ternyata penuh percaya diri mengeksekusi penalti dengan teknik panenka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiper Belgia sudah bergerak ke arah kanan sementara bola hasil panenka Luca mengarah ke tengah. Sayangnya, bola yang meluncur ke gawang ternyata mengenai mistar dan keluar lapangan.
Beruntung bagi Luca, kegagalan eksekusinya ini tidak membuat mentalnya jatuh. Luca kembali mampu menggagalkan Ismail Azzaoui yang menjadi penendang kelima Belgia dan kesuksesan Odsonne Edouard mencetak gol di kesempatan berikutnya membuat Prancis lolos ke babak final.
Tendangan gaya panenka Luca ini sendiri mengingatkan apa yang dilakukan Zidane pada final Piala Dunia 2006 lalu saat Prancis bertemu Italia. Ketika itu Zidane juga melakukan tendangan dengan gaya panenka.
Tendangan Zidane pun mengenai mistar gawang namun bola kemudian meluncur ke dalam gawang dan menjadi gol bagi Prancis.
Satu hal lagi yang berbeda, keberhasilan penalti Zidane ketika itu tidak membuat Prancis berhasil menjadi juara. Sebaliknya Luca, walaupun penaltinya gagal, Prancis U-17 tetap memenangkan pertandingan.
Berikut tendangan panenka Luca Zidane yang gagal:[Gambas:Youtube] (ptr/ptr)