Algiers, CNN Indonesia -- Para penggemar sepak bola dunia mungkin setuju dengan ungkapan Liga Primer Inggris sebagai yang paling terketat. Nyatanya, kompetisi sepak bola di Negara Ratu Victoria itu bukanlah yang paling ketat di dunia.
Liga terketat pun tak berada di daratan Eropa ataupun Amerika latin yang menguasai dunia sepak bola modern. Liga terketat itu ternyata ada di kawasan salah satu negara di benua Afrika yaitu Aljazair.
Di Inggris, Chelsea kini tinggal selangkah lagi merengkuh trofi Liga Primer dengan keunggulan 10 poin dari peringkat kedua dan ketiga. Di Jerman sudah dikuasai Bayern Munich, dan Italia tampak pasti mengeluarkan Juventus sebagai juara sebelum musim berakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di Liga Aljazair, ternyata secara matematis seluruh tim yang berkompetisi di sana masih berpotensi menjadi juara di akhir musim.
Dari 16 tim yang berada di Liga Primer Aljazair, semuanya memiliki kesempatan untuk meraih gelar juara, dengan hanya 11 poin yang membedakan antara peringkat pertama dan terakhir.
"Sangat mungkin terjadi klub kecil akan mampu memenangi liga, dan salah satu klub besar akan terdegradasi," ujar mantan bos ES Setif dan USM Alger, Hubert Velud seperti dikutip dari resmi FIFA.
Liga itu baru berlangsung ketat pada musim ini. Sebelumnya, pada musim lalu USM Alger berhasil keluar sebagai juara dengan selisih 14 poin dengan peringkat kedua.
"Semua orang bertanya-tanya mengapa musim ini berjalan begitu ketat, tetapi tidak ada jawabannya. Kami telah mencoba mencari penjelasannya tetapi tidak kunjung menemukan jawabannya," ujar seorang wartawan lokal, Farid Ait Saada seperti dikutip dari
CNN.
"Sangat tidak biasa hanya ada selisih 11 poin antara peringkat teratas dan terbawah. Tidak akan ada yang mempercayai ini mungkin terjadi," kata Ait Saada.
Minim KualitasNamun, sebaiknya anda jangan tertipu dengan klasemen sementara di atas kertas. Nyatanya permainan di atas lapangan di negara nenek moyang Zinedine Zidane itu masih minim kualitas.
"Semua orang di Aljazair mengatakan ini merupakan liga paling lemah dalam sejarah sepakbola Aljazair," kata Ait Saada. "Pimpinan klasemen sekarang hanya memiliki 41 poin dan itu tidaklah cukup. 41 poin dari 26 pertandingan sangatlah lemah. Itu menunjukkan begitu rendahnya kualitas liga pada musim ini."
Menurut Ait Saada, krisis di sepakbola Aljazair disebabkan kurangnya pemain tim nasional mereka yang bermain di liga lokal.
Selain itu mentalitas dan masalah finansial juga ditengarai menjadi masalah besar di Aljazair.
"Uang jelas merupakan masalah yang menahan perkembangan liga ini, tetapi masalah terbesar adalah mentalitas," tukas Ait Saada.
(kid/kid)