Villeneuve: GP Monaco Layaknya Neraka

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 09:46 WIB
Menurut mantan juara dunia Formula 1, Jacques Villeneuve, trek GP Monaco sangat sulit ditaklukkan dan pembalap tak bisa melakukan kesalahan sedikit pun.
GP Monaco adalah salah satu sirkuit terpopuler di dunia dan memiliki sejarah panjang dalam dunia balapa. (Reuters/REUTERS/Robert Pratta)
Monaco, CNN Indonesia -- Mantan juara dunia Formula 1, Jacques Villeneuve, menggambarkan GP Monaco sebagai "neraka".

Pebalap asal Kanada tersebut pernah memenangkan gelar juara dunia pada 1997 dan pensiun dari dunia balapan pada 2006. Sepanjang kariernya, anak dari pebalap F1 Gilles Villeneuve itu belum pernah memenangkan GP Monaco.

"Membalap di Monaco sangat sukar," kata Villeneuve sebagaimana dikutip dari Reuters.  "Anda tidak bisa tidur di malam hari karena selalu ada musik yang dimainkan di mana-mana hingga jam enam pagi hari."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tempat ini menjadi neraka untuk bekerja, dan hal ini yang menyebalkan. GP Monaco bukan seperti di masa lalu ketika Anda pergi ke malam gala, mabuk, dan kemudian tetap membalap di keesokan harinya."

"Jadi Monaco memang seperti neraka."

Villeneuve kemudian mengatakan bahwa "sangat menyenangkan" bisa mengendarai mobil di GP Monaco karena treknya sangat ekstrem sehingga "pembalap tak boleh melakukan kesalahan sama sekali."

"Monaco tidak seperti trek balapan modern lainnya, di mana sudut-sudut tikungannya didapatkan dari potongan karton," kata Villeneuve.

Di sesi latihan kedua pada Kamis (21/5) lalu, Lewis Hamilton menjadi pembalap tercepat. Ia mengemudikan mobilnya unggul 0,74 detik dari rekan setim di Mercedes, Nico Rosberg.

Namun, Rosberg sendiri akan sulit dikalahkan karena ia telah mengenal setiap tikungan di sirkuit tersebut dan pernah memenangkan GP Monaco dua kali.

"Di luar trek, memang kondisinya lebih sukar ketimbang balapan lain. Namun, treknya sangat menegangkan untuk dijajal," kata Rosberg yang besar di negara tersebut.

"Monaco membuat balapan sangat intens. Namun, sebagai penduduk lokal, saya tahu caranya jika menghindari orang-orang," kata pebalap asal Jerman yang ayahnya pernah memenangkan GP Monaco pada 1983. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER