Pintu AC Milan Terbuka Untuk Ancelotti
Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 23:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Andai Real Madrid benar-benar mendepak Carlo Ancelotti dari kursi pelatih, Ancelotti sepertinya tidak perlu khawatir tentang masa depannya. Banyak klub yang bersedia menjadi tempat baru bagi Ancelotti, termasuk AC Milan.
Sebelum bertualang ke beberapa klub besar Eropa seperti Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Real Madrid, Ancelotti adalah pelatih Milan di era 2000-an.
Ancelotti menghabiskan delapan tahun bersama 'Rossoneri', durasi terlamanya sebagai pelatih dalam sebuah klub.
Dalam periode tersebut, Ancelotti memberikan dua gelar Liga Champions, dua Piala Super Eropa, satu Piala Dunia Antar Klub, satu gelar Serie A, satu gelar Piala Italia, dan satu gelar Piala Super Italia.
Hubungan Ancelotti dengan Milan makin terasa erat jika melihat fakta bahwa semasa jadi pemain, Ancelotti pernah menjadi bagian dari 'The Dream Team' Milan pada era 1987-1992.
"Saya rasa ini akan menjadi sebuah proses kembali yang sangat positif. Bila Madrid mengizinkan Ancelotti pergi, maka dia akan kembali kepada kami," tutur Presiden Milan Silvio Berlusconi seperti dikutip Napoli TV.
"Saya sendiri memiliki hubungan yang baik dengan dirinya."
Namun, Milan sendiri mesti berusaha ekstra keras untuk mendatangkan Ancelotti kali ini. Berbeda dengan momen pertama kedatangan Ancelottti ke Milan, dimana saat itu Ancelotti masihlah pelatih medioker tanpa prestasi besar (walau pernah melatih Parma dan Juventus), kali ini Ancelotti sudah berlabel pelatih elit bertangan dingin.
Karena itu Milan pasti akan bersaing dengan beberapa klub besar lainnya seperti Manchester City yang juga tak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sentuhan Ancelotti.
Celakanya, 'nilai tawar' Milan saat ini terbilang lemah bila melihat materi tim jika dibandingkan tim-tim besar lainnya. Ini jelas menjadi satu titik lemah jika Ancelotti tetap ingin memasang target besar bagi tim barunya nanti seperti menjadi juara Liga atau juara Liga Champions dimana Milan sendiri tak berpartisipasi musim depan. (ptr/ptr)
Sebelum bertualang ke beberapa klub besar Eropa seperti Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Real Madrid, Ancelotti adalah pelatih Milan di era 2000-an.
Ancelotti menghabiskan delapan tahun bersama 'Rossoneri', durasi terlamanya sebagai pelatih dalam sebuah klub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan Ancelotti dengan Milan makin terasa erat jika melihat fakta bahwa semasa jadi pemain, Ancelotti pernah menjadi bagian dari 'The Dream Team' Milan pada era 1987-1992.
"Saya sendiri memiliki hubungan yang baik dengan dirinya."
Namun, Milan sendiri mesti berusaha ekstra keras untuk mendatangkan Ancelotti kali ini. Berbeda dengan momen pertama kedatangan Ancelottti ke Milan, dimana saat itu Ancelotti masihlah pelatih medioker tanpa prestasi besar (walau pernah melatih Parma dan Juventus), kali ini Ancelotti sudah berlabel pelatih elit bertangan dingin.
Karena itu Milan pasti akan bersaing dengan beberapa klub besar lainnya seperti Manchester City yang juga tak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sentuhan Ancelotti.
Celakanya, 'nilai tawar' Milan saat ini terbilang lemah bila melihat materi tim jika dibandingkan tim-tim besar lainnya. Ini jelas menjadi satu titik lemah jika Ancelotti tetap ingin memasang target besar bagi tim barunya nanti seperti menjadi juara Liga atau juara Liga Champions dimana Milan sendiri tak berpartisipasi musim depan. (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK