Milan, CNN Indonesia -- Posisi
allenatore AC Milan, Filippo Inzaghi, memang tengah terancam akhir musim ini. Namun setelah mengalahkan tim tamu, Torino, dengan skor telak 3-0, Inzaghi pun meminta kesempatan lagi bagi dirinya untuk membuktikan kemampuannya.
Laga liga Italia, Serie A, bagi Milan masih tersisa satu pertandingan lagi yaitu melawat ke kandang Atalanta pada akhir Mei nanti. Laga tersebut mungkin akan menjadi penentu bagi Inzaghi untuk dapat melanjutkan kariernya sebagai pelatih AC Milan.
Sejauh ini, posisi Carlo Ancelotti menjadi favorit untuk menggantikan Inzaghi di kursi
allenatore Milan. Apalagi Carletto--sapaan akrab Ancelotti--tengah berada dalam posisi yang tak nyaman setelah gagal mempersembahkan satu trofi pun untuk Real Madrid musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelatih dapat melakukan apa saja, (tetapi) hanya pemain yang bisa membuat perbedaan dan kita telah melihatnya tadi malam. Kami telah bermain baik untuk empat pertandingan terakhir," ujar Inzaghi seperti dikutip
Sky Sport Italia usai laga menjamu Torino di Stadion San Siro, Senin (25/4) dini hari WIB.
"Saya sudah mengatakan tim ini selalu baik di belakang saya dan untuk sebuah pelatih dengan debut Serie A seperti saya itu adalah sesuatu yang spesial. Saya memiliki sebuah kontrak. Sampai saya diberitahu, saya akan terus. Jika saya diberi waktu, saya yakin bahwa saya dapat membawa Milan kembali (berjaya)," ujar pria berusia 41 tahun itu.
Sabtu (23/5) lalu Presiden Milan Silvio Berlusconi mengatakan dirinya menanti saat ketika Real Madrid melepaskan Ancelotti sebagai pelatih sehingga ia bisa menarik Carletto ke timnya.
Menanggapi hal tersebut, Inzaghi mengaku ia pun mendengar tentang kabar tersebut. Namun, pria yang akrab dengan sapaan Pippo itu merasa lebih baik berkonsentrasi dengan pekerjaan dirinya.
"Saya hanya berharap saya tetap dapat tinggal karena saya memiliki banyak hal lagi yang bisa diberi dan juga warna klub ini ada dalam hati saya," ujar Inzaghi.
Pada laga kandang terakhir Milan musim ini, Rossoneri berhasil memborong tiga gol tanpa balas ke gawang Torino. Pahlawan gol Milan dini hari tadi adalah Stephen El Shaarawy (18' dan 65') dan Gianpaolo Pazzini (57').
Shaarawy dan Pazzini memang menjadi ujung tombak andalan Inzaghi dalam formasi 4-3-3. Pazzini dan Shaaraqy didampingi bintang Jepang, Keisuke Honda sebagai trisula di depan.
Bagi Shaarawy, ini adalah start pertamanya sejak 24 Januari lalu. Pria dengan julukan Pharaoh Kecil itu selama musim ini dia banyak absen karena dihantam badai cedera.
Pada laga tersebut El Shaarawy membuka keunggulan Milan pada menit ke-24 setelah menyambut umpan silang Cristian Zaccardo. Sayangnya sang pemberi
assist harus dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Paolo Valeri sebelum laga babak pertama berakhir.
Zaccardo mendapat kartu merah dua menit jelang turun minum karena melanggar Cristian Molinaro di luar kotak penalti. Bagi Milan itu adalah kartu merah ke-13 musim ini.
Pada babak kedua giliran Molinaro yang diusir Valeri karena melanggar Pazzini di kotak 16 pada menit ke-57. Pazzini pun sukses menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor dari titik putih. Bagi Pazzini pribadi itu menjadi gol ke-100 dia di Serie A.
Pada menit ke-65 El Shaarawy mencetak gol keduanya setelah bekerja sama ringkas dengan Marco van Ginkel. El Shaarawy pun dengan dingin menaklukkan kiper Torino Danielle Padelli dari jarak dekat.
Skor tersebut bertahan hingga laga usai dan membuat Milan naik ke posisi ke-10 dengan 49 poin dari 37 laga. Sementara Torino setingkat di atasnya dengan 51 poin.
Susunan PemainAC Milan: Abbiati; Zaccardo, Alex (Mexes 46'), Paletta, Bocchetti; Poli (Mastalli 75'), De Jong, Van Ginkel; Honda, Pazzini, El Shaarawy (Zapata 68')
Torino: Padelli; Darmian, Glik, Moretti; Bruno Peres, Vives (Benassi 54'), Gazzi (Basha 66'), El Kaddouri, Molinaro; Amauri, Martinez (Rosso 71')
(kid/kid)