Madrid, CNN Indonesia -- Carlo Ancelotti menjadi pelatih kesembilan yang dipecat dari Real Madrid sepanjang era kepemimpinan Florentino Perez sebagai presiden. Kondisi itu membuat Perez bisa dianggap sebagai presiden Madrid favorit Barcelona.
Ancelotti merupakan korban pemecatan teranyar sepanjang 12 tahun kepemimpinan Perez di Madrid: Juli 2000-Februari 2006 dan Juni 2009 hingga sekarang.
Sebelumnya, Perez sudah memecat Vicente Del Bosque, Carlos Queiroz, Jose Antonio Camacho, Mariano Garcia Remon, Vanderlei Luxemburgo, Juan Ramon Lopez Caro, Manuel Pellegrini, dan Jose Mourinho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang Perez menjadi presiden klub, Madrid hanya mampu meraih 11 gelar. Sedangkan rival Madrid, Barcelona, berhasil meraih 17 gelar sepanjang Perez menjadi presiden El Real. Barcelona masih berpeluang merebut dua gelar tambahan musim ini (Piala Raja dan Liga Champions).
Tindakan Perez yang gemar memecat pelatih terbilang menguntungkan Barcelona. Terlebih, pria 68 tahun itu sering memecat pelatih tanpa alasan yang jelas.
Padahal Madrid selalu memiliki pelatih yang dianggap terbaik di dunia saat ini. Siapa yang meragukan kemampuan seorang Mourinho atau Ancelotti?
Nama Besar KlubKeputusan memecat Ancelotti terbilang paling disayangkan. Pasalnya, pelatih asal Italia itu sudah mendapatkan dukungan penuh dari pemain dan suporter. Berbeda dengan apa yang terjadi dengan Mourinho, ketika banyak pemain yang menginginkannya didepak.
Tapi, Perez sepertinya lebih mementingkan nama besar Madrid dan gengsi klub. Untuk bisa mempertahankan jabatan sebagai pelatih Los Blancos, seorang pelatih harus bisa setidaknya mempersembahkan satu gelar bergengsi setiap musimnya.
Hal itu yang terjadi ketika Perez memecat Queiroz, Camacho, Remon, Luxemburgo, Lopez Caro, dan Pellegrini. Keenam pelatih itu dipecat Perez setelah satu musim karena gagal mempersembahkan gelar.
Kondisi itu menyulitkan Madrid, yang harus sering beradaptasi dengan pelatih baru. Sebaliknya, apa yang dilakukan Perez menguntungkan Barcelona.
Selain Gerrardo Martino, Barcelona tidak pernah memecat pelatih hanya dalam satu musim. Kasus Tito Vilanova yang hanya melatih satu musim lebih dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
Selain dua pelatih di atas, Barcelona selalu memiliki pelatih yang menangani Lionel Messi dan kawan-kawan lebih dari tiga musim sejak 2003, Frank Rijkaard dan Josep Guardiola.
Kepercayaan manajemen klub yang diberikan kepada pelatih memungkinkan Barcelona meraih prestasi lebih banyak. Bahkan musim ini Blaugrana berpeluang meraih treble untuk kali kedua setelah musim 2008/2009.
(har/har)