Turin, CNN Indonesia -- Kapten Juventus, Gianluigi Buffon, menyadari timnya bertindak sebagai underdog saat menghadapi Barcelona pada final Liga Champions di Stadion Olimpia, Berlin, Sabtu (6/6).
Juventus membalikkan sejumlah prediksi dengan melangkah ke final Liga Champions. Buffon mengakui sejak awal I Bianconeri bukanlah tim favorit atau unggulan di ajang Liga Champions.
Juventus membuat kejutan dengan menyingkirkan Real Madrid di babak semifinal. Buffon mengatakan, sejak melawan Madrid peluang menang Juventus sudah di bawah 50 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melawan Madrid, kami mungkin hanya memiliki peluang 35 persen melewatinya. Jadi, saya pikir peluang kami memenangi trofi melawan Barcelona jauh di bawah itu. Kami tidak memungkiri itu," ujar Buffon seperti dilansir situs resmi UEFA.
Buffon akan menjalani laga final Liga Champions keduanya setelah pada 2003 lalu Juventus dikalahkan AC Milan lewat drama adu penalti.
Selain itu, kiper 37 tahun itu juga akan menjalani laga final kedua di Stadion Olimpia, setelah sembilan tahun lalu menjuarai Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia di lokasi yang sama.
"Saya kembali ke Berlin setelah sembilan tahun. Saya penasaran apakah perasaan dan sensasinya akan sama. Tapi, saya pikir tidak akan jauh berbeda dengan sembilan tahun lalu," ucap Buffon.
Liga Champions merupakan salah satu trofi yang belum pernah diraih Buffon sepanjang kariernya sejak 1995. Buffon berharap bisa melengkapi deretan trofi yang diraihnya dengan memenangi Liga Champions.
"Bagi saya pribadi, ini adalah target besar. Target besar karena karier saya sudah berjalan sangat panjang," ucap Buffon.
(har/har)