Milan, CNN Indonesia -- Bukan kabar tentang keluarga atau tentang kondisi dirinya sendiri yang ditanyakan oleh seorang remaja 14 tahun yang baru bangun dari kondisi koma, namun apakah tim kesayangannya, Juventus, masih berada di Liga Champions.
Remaja tersebut dipanggil dengan nama Michael oleh media
The Milan Chronicle. Ia menderita koma setelah terjatuh ke dalam sebuah kanal yang berisikan air keruh di Milan ketika sedang melompat dari jembatan bersama teman-temannya.
Sementara kelima temannya berhasil melakukan lompatan, bocah tersebut gagal dan tercebur ke dalam air yang memiliki kedalaman sekitar 1,98 meter. Berdasarkan yang dilansir dari situs
Time, setelah 42 menit, bocah tersebut berhasil ditemukan dengan keadaan tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jantungnya berhenti berdetak saat ia berada di dalam air dan ia sempat diasumsikan meninggal. Namin pihak medis memasangkan sebuah defibrilator, stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan tinggi, untuk memulihkan dirinya.
Tim dokter juga menggunakan teknik yang disebut
extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) atau sejenis teknik untuk menyokons sistem pernafasannya. Sepuluh hari Tim Dokter menggunakan teknik yang meniru fungsi jantung tersebut kepada Michael yang berada dalam kondisi koma.
"Setelah 15 hari, kami melakukan pindaian MRI dan hasilnya baik," kata dokter Alberto Zangrillo seperti dikutip dari situs
Independent, Selasa (2/6).
Setelah satu bulan berada di rumah sakit San Raffaele, bocah tersebut bangun dari tidur panjangnya. Ia pun masih mampu berbicara kepada orang tuanya.
Namun, bawah lutut kaki kanannya harus di amputasi karena masalah sirkulasi dan dokter juga mengingatkan Michael untuk tetap mewaspadai dampak insiden yang ia alami.
Zangrillo yang juga dokter pribadi mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi - mengatakan kepada media di Italia bahwa siumannya bocah tersebut adalah kepuasan terbesar dari karier profesionalnya selama ia menjadi dokter.
"Hari berikutnya ia (Michael) meminta kami sebuah mojito! Dia telah pulih. Dia laki-laki yang luar biasa, dengan kecerdasan yang tidak biasa. Setiap hari saya berbicara dan bercanda dengannya."
"Kami [semula] tidak tahu kemungkinannya [sembuh] secara pasti. Apa yang kami tahu adalah bahwa Anda tidak boleh menyerah," tutur Zangrillo.
Kini Michael tentu sangat senang dapat kembali 'hidup' dan menyaksikan tim kesayangannya bertanding dalam pertandingan final Liga Champions melawan Barcelona di Olympiastadion Berlin, Sabtu malam (6/6) waktu setempat.
(vws)