Berlin, CNN Indonesia -- Salah satu persaingan yang menarik pada final Liga Champions antara Juventus melawan Barcelona, Sabtu (6/6), akan terjadi di bawah mistar gawang.
Di bawah mistar gawang Juventus terdapat kiper veteran yang sudah dianggap sebagai legenda, Gianluigi Buffon. Sementara di bawah mistar gawang Barcelona ada kiper muda asal Jerman, Marc-Andre ter Stegen.
Secara pengalaman, Buffon jelas unggul jauh atas Ter Stegen. Bahkan Buffon sudah melakoni debut profesionalnya pada 1995 bersama Parma saat Ter Stegen masih berusia 18 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buffon akan menjalani final Liga Champions keduanya setelah 2003, sementara Ter Stegen baru melakoni debutnya di kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa tersebut musim ini.
Buffon pantas dianggap sebagai kiper terbaik di Liga Champions musim ini. Kiper 37 tahun itu baru kebobolan tujuh gol, catatan paling sedikit di Liga Champions 2014/2015.
Ter Stegen juga tidak kalah impresifnya. Kiper 23 tahun itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan pelatih Luis Enrique untuk tampil di Liga Champions. Ter Stegen baru kebobolan 10 gol dari 12 pertandingan.
Saling PujiBuffon tidak menganggap Ter Stegen sebagai kiper pemula di ajang Liga Champions. Kapten Juventus itu mengatakan, Ter Stegen punya kualitas untuk menjadi salah satu kiper terhebat di masa depan.
"Ter Stegen meraih pencapaian hebat di Jerman, dia membuktikan kualitasnya bersama Barcelona musim ini. Dia punya karakter yang kuat dan teknik luar biasa," ujar Buffon seperti dilansir Marca.
Di mata Ter Stegen, Buffon sudah menjadi legenda meski belum memutuskan pensiun. Mantan pemain Borussia Moenchengladbach itu mengaku bangga bisa menghadapi Buffon.
"Buffon kiper hebat, legenda. Semua orang di dunia ini tahu dia. Buffon sedang lama performa terbaiknya. Saya terkejut betapa ketatnya pertahanan Juventus saat melawan Real Madrid," ucap Ter Stegen.
(har/har)