California, CNN Indonesia -- Golden State Warriors kesulitan membendung
small-forward Cleveland Cavaliers, LeBron James, dalam Game 1 final NBA di Oracle Arena, Oakland, Kamis (4/6) malam waktu setempat atau Jumat (5/6) siang WIB.
Sayangnya dalam pertandingan tersebut Cavaliers kalah 100-108. Pada pertandingan itu Cavaliers sempat unggul di kuarter pertama dan kedua.
Setelah Cavaliers memimpin di babak pertama dan kedua dengan skor akhir 29-19 dan 51-48, Warriors mulai melakukan perlawanan di kuarter ketiga dan keempat dengan skor menjadu 73-73 dan 98-98.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak tambahan, pelatih Warriors, Steve Kerr, menggunakan pemain-pemain cepat diandalkan untuk menghentikan pergerakan James. Taktik Kerr pun sukses menjerat James sehingga ia kesulitan mencetak poin, sementara Warriors terus melebarkan jarak keunggulannya.
Sebelum game pertama final NBA itu, James sesumbar tidak ada orang lain di dunia yang dapat menghentikannya. Dia mengklaim dirinya terlampau kuat, cepat, dan memiliki kemampuan hebat.
Bertahan dari pemain yang meraih empat kali gelar MVP tersebut adalah tantangan yang Warriors hadapi di final NBA. Namun, berkaca dari game pertama, kemampuan bertahan personil Warriors pun menjadi kendala yang berarti bagi James dan rekan-rekannya.
Warriors sendiri dinobatkan sebagai tim yang memiliki pertahanan paling baik selama musim reguler.
"Beberapa pernah berhasil (melawan James dan Cavaliers). Banyak juga yang gagal," kata
forward Warriors, Draymond Green, yang merupakan pemain bertahan kedua terbaik tahun ini, seperti yang dikutip dari situs resmi NBA, Kamis (4/6).
Hal itu pernah dilakoni James pada Februari lalu. Kala itu James terlihat sempat mengalami kesulitan menghadapi tekanan Warriors.
Walau begitu, James mencetak 42 poin untuk kemenangan 110-99 di Cleveland saat itu. Ia mencetak 15 tembakan masuk dari 25 dan 8 dari 11 tembakan bebas.
Pada babak
play-off, James pun tampil brilian.
Ia mencetak rata-rata 27,6 poin, 10,4
rebound, serta 8,3
assist per pertandingan. Sementara itu persentase tembakannya mencapai 42.8 persen.
Warriors tutup mulut tentang bagaimana mereka akan bertahan dari tekanan James. Tapi mereka percaya bahwa ada suatu cara untuk menganggu ritmenya.
"Kami semua manusia, kami akan berpikir," ujar small-forward, Andre Iguodala, yang menghabiskan banyak waktu untuk menjaga James dalam pertandingan sebelumnya tersebut.
Pelatih Warriors, Steve Kerr, mengatakan kunci untuk mencegah hal tersebut di final adalah dengan menyumbat pergerakan dan mencegah
turn-over Cavaliers yang mengarah ring basket.
Demi menghadapi Cavaliers, Warriors kemungkinan akan menggunakan taktik yang sama seperti yang mereka gunakan di tiga babak sebelumnya. Taktik itu adalah
mix and match defenders dan
defensive looks.
Green, Iguodala, Harrison Barnes, dan Klay Thompson akan bergantian menjaga James. Warriors juga akan membatasi kesempatan James dan rekan-rekannya dalam membuat peluang.
"Bukan tugas satu orang untuk menghentikan LeBron," kata Green. "Jika kami hendak mengirim siapapun dalam tim untuk hentikan LeBron, kami kemungkinan akan kalah.
Warriors tidak asing lagi menghadapi pemain bintang seperti James. James akan menjadi pemain All-NBA First-Team keempat yang mereka hadapi setelah James Harden (Houston Rockets), Marc Gasol (Memphis Grizzlies), dan Anthony Davis (New Orleans Pelicans).
(kid/kid)