Tetes Air Mata Pirlo di Final Liga Champions

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 07 Jun 2015 10:48 WIB
Air mata dan raut wajah penuh duka pemain andalan Juventus, Andrea Pirlo, mewarnai kekalahan 1-3 sang Nyonya Tua dari Barcelona, Minggu (7/6) dinihari.
Andrea Pirlo tak kuasa menahan air matanya, ketika Juventus takluk 1-3 dari Barcelona, Minggu (7/6) dini hari WIB. (Getty Images/Laurence Griffiths)
Berlin, CNN Indonesia -- Gelandang veteran Juventus, Andrea Pirlo, tak kuasa menahan air matanya ketika Wasit Cuneyt Cekir meniup peluit panjang tanda berakhirnya partai puncak Liga Champions di Stadion Olympia, Berlin, Minggu (7/6) dinihari.

Juventus takluk 1-3 dari Barcelona, dan pupus sudah mimpi Pirlo untuk meraih treble bersama Bianconeri.

Dianggap sebagai salah satu maestro lapangan tengah terbaik di dunia, di usianya yang tak lagi muda, yakni 36 tahun, Pirlo tampak kesulitan menunjukkan kualitas terbaiknya saat menghadapi Barcelona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pirlo seakan menghilang di balik dominasi lini tengah Barcelona yang diisi Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan Andreas Iniesta. Belum lagi Xavi yang masuk menggantikan Iniesta.

Sebelumnya, Pirlo selalu menguasai lini tengah dengan kemampuannya membaca permainan lawan. Ia pun menjadi kreator serangan yang banyak berperan menghasilkan enam trofi Serie A dan dua gelar Liga Champions sepanjang kariernya.

Namun harapan dan mimpi mengakhiri perjalanannya bersama Juventus dengan sebuah treble, akhirnya harus berakhir tragis di tangan kedigdayaan Barcelona. Pirlo memang dikabarkan akan bergabung dengan New York FC di Liga Amerika Serikat.

Dan Pirlo, layaknya manusia biasa yang memiliki perasaan, akhirnya tak mampu menahan butiran air matanya di hadapan 70.442 suporter yang memadati Stadion Olympia. Bahkan Paul Pogba pun harus turun tangan menghibur mantan pemain AC Milan itu.

Paul Pogba menghibur Andrea Pirlo yang tampak terguncang setelah peluit panjang berbunyi. (Getty Images/Laurence Griffiths)
Terlepas dari kesedihan yang dirasakannya, Pirlo tetap menunjukkan jiwa ksatria. Ia tak sungkan turut bertepuk tangan, ketika para pemain Barcelona mengangkat trofi karya Joerg Stadelmann yang lepas dari genggamannya tersebut.

Meski gagal meraih trofi Liga Champions musim ini, sosok Andrea Pirlo tetaplah akan dikenal sebagai salah satu jenderal lapangan tengah di Italia, Eropa, dan dunia. Ya, dunia sudah memiliki catatannya sendiri. (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER