Jakarta, CNN Indonesia -- Giorgio Chiellini memang tidak bermain di final, namun kata-katanya seolah menjadi petunjuk atas yang akan dilakukan para pemain Juventus terhadap Lionel Messi.
"Jika Messi bermain menghadapi klub-klub Italia, ia tak mungkin mencetak gol yang ia ciptakan ke gawang Athletic Bilbao [di final Piala Raja]," kata Chiellini satu hari seusai Barcelona mendapatkan gelar kedua musim ini.
Ucapan Chiellini ini menyiratkan bahwa para bek-bek klub Italia lebih memilih untuk melakukan pelanggaran terhadap para pemain depan lawan ketimbang dikecoh dan diterobos dengan mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benar saja, para pemain Juventus pun memang menjadikan Messi sebagai pemain yang paling sering dilanggar (
fouled) di partai final tersebut. Total, lima kali bomber asal Argentina itu terjatuh karena dihentikan lawan -- sama dengan Luis Suarez.
Namun pemain Juventus sendiri cukup rapih dalam menghadang Messi, karena Messi tidak pernah dijatuhkan di area luar kotak penalti, atau area yang sangat berbahaya untuk Messi mengeksekusi bola-bola mati. Dari lima kali Messi dijatuhkan, satu kali terjadi di area pertahanan Barcelona, dua kali dekat garis kanan lapangan, dan dua di area tengah lapangan.
Sebagai catatan, Messi bukan pemain yang paling sering dijatuhkan di tim Barcelona. Gelar tersebut dipegang oleh Neymar, yang rata-rata 3,2 kali dilanggar per pertandingan Liga Champions (Messi 2,5 kali) dan 2,9 kali di tiap pertandingan La Liga (Messi 2,4 kali).
Satu hal yang menarik dari catatan dijatuhkannya Messi di partai final adalah pemain Argentina ini tampil dewasa dan tak melakukan protes berlebih pada wasit agar memberikan kartu untuk lawannya.
Setiap kali terjatuh, Messi akan cepat bangkit kembali dan melanjutkan permainan, sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika ia dikenal sering mengeluhkan cara lawan menghentikan dirinya.
Kedewasaan Messi ini pun mendapatkan hasil. Pemain yang telah mencetak 58 gol di seluruh kompetisi musim ini sukses mendapatkan gelar Liga Champions sekaligus menjadi top skor UCL dengan 10 gol, sama dengan Neymar dan Cristiano Ronaldo.
(vws)