Singapura, CNN Indonesia -- Komandan Kontingen Indonesia, Taufik Hidayat, tidak menggubris protes Filipina kepada Komite Penyelenggara SEA Games 2015 (SINGSOC) untuk
melarang atlet voli putri Indonesia, Aprilia Santini Manganang, tampil pada laga pertama Grup B SEA Games 2015, Rabu (10/6).
Melalui pesan singkat kepada
CNN Indonesia, Taufik berpendapat bahwa protes yang dilakukan pihak Filipina tidak pada tempatnya.
"Kalau mau protes kemarin seharusnya di technical meeting. Sekarang pertandingan sudah jalan," ucap Taufik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik juga memastikan status Aprilia tidak akan berpengaruh di dua pertandingan selanjutnya di Grup B melawan Vietnam dan Malaysia.
Ketua V Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny Surkatty, menganggap protes Filipina hanya untuk mengganggu fokus timnas voli putri Indonesia. Hanny juga mengatakan, Filipina seharusnya melakukan protes di technical meeting.
"Persoalan protes tidak ada langsung seketika. Kami tahunya dari media pertamanya. Pada waktu technical meeting dan preliminary inquiry tidak ada protes dari siapapun, dan pemain kita sudah disahkan," ucap Hanny.
"Saya sudah berikan dokumen ke panitia, yang menerangkan bahwa kita sesuai dengan peraturan IOC dan FIVB. Dan April tadi main lawan Filipina, dan kita menang 3-0," sambungnya.
Sebelumnya, Filipina telah mengajukan keberatan kepada SINGSOC mengenai status Aprilia. Pihak Filipina mempertanyakan jenis kelamin atlet voli yang memperkuat Jakarta Electric PLN tersebut. Filipina meminta Komite Medis SEA Games melakukan tes hormon terhadap Aprilia
Aprilia sendiri tetap bisa memperkuat Indonesia saat mengalahkan Filipina 25-22, 25-20, dan 25-14 di OCBC Arena.
(har/har)