Dicemooh Suporter Filipina, Aprilia Justru Terlecut

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2015 17:54 WIB
Atlet voli putri Indonesia, Aprilia Santini Manganang, bermain impresif meski mendapat cemoohan dari suporter Filipina pada laga pertama Grup B SEA Games 2015.
Aprilia Santini Manganang membawa Indonesia menang tiga set langsung atas Filipina. (Action Images via Reuters)
Singapura, CNN Indonesia -- Atlet voli putri Indonesia, Aprilia Santini Manganang, bermain impresif meski mendapat cemoohan dari suporter Filipina pada laga pertama Grup B SEA Games 2015 di OCBC Arena, Singapura, Rabu (10/6).

Kehadiran Aprilia memperkuat timnas putri voli Indonesia sempat diprotes pihak Filipina, yang mempertanyakan jenis kelamin atlet 23 tahun itu.

Aprilia mendapat lampu hijau untuk memperkuat Indonesia setelah protes pihak Filipina ditolak Komite Penyelanggara SEA Games 2015 (SINGSOC).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, Aprilia sempat mendapat cemoohan dari sebagian suporter Filipina di OCBC Arena. Namun, atlet kelahiran Pulau Siau, Sulawesi Utara, justru mampu tampil impresif dan membawa Indonesia menang 25-22, 25-20, dan 25-14.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada pendukung Filipina karena mereka sudah mengobarkan semangat dan meningkatkan performa saya," ujar Aprilia.

Ketua V Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny Surkatty, sejak awal percaya diri protes Filipina akan ditolak. Pasalnya, Aprilia sudah memperkuat Indonesia sejak 2012.

"Bukan masalah, karena Filipina tidak punya bukti. Kami sudah memberikan bukti ke komite penyelanggara. Kami mengikuti peraturan IOC dan FIVB, semuanya aman sejak 2012," ujar Hanny.

Sementara itu, sekjen asosiasi bola voli Filipina, Ricky Palou, mengatakan pihaknya menerima keputusan SINGSOC.

"Ada sejumlah pertanyaan mengenai gender Aprilia, jadi kami ingin memastikannya. Tapi, sepertinya pihak Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan FIVB dan dia diizinkan bermain," ucap Palou.

"Kami bukan satu-satunya tim yang melakukan protes. Tapi, saya pikir keputusan ini membuat kami harus menerimanya." (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER