Timnas Junior Bubar, Fachry Pertanyakan Solusi Kemenpora

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 16:26 WIB
Pelatih tim nasional junior Indonesia, Fachry Husaini, kecewa dengan pembubaran tim nasional U-16 dan U-19 dan meminta solusi dari pemerintah.
Pelatih tim nasional U-16 dan U-19 Indonesia, Fachry Husaini dan Direktur Football Development PSSI, Tommy Welly, di kantor PSSI, Jakarta, pada Jumat (12/6).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim junior Merah Putih, Fachry Husaini, tak dapat menutupi rasa kekecewa terhadap pembubaran tim nasional Indonesia U-16 dan U-19 dan mengatakan timnas muda binaannya kalah oleh situasi.

"(Situasi) Ini tentu sangat menyakitkan, baik untuk seorang pelatih maupun pemain yang telah mengorbankan segalanya untuk timnas," ujar Fachry di kantor PSSI, Senayan, Jumat (12/6). "Kami harus kalah dengan situasi yang kami sendiri tak mungkin bisa mengalahkannya."

Indonesia sendiri tak dapat berpartisipasi di ajang sepak bola internasional, setelah FIFA memberikan sanksi pada PSSI akhir Mei lalu. Salah satu ajang yang tidak bisa diikuti Indonesia adalah kualifikasi Piala Asia U-16 dan U-19 2016 yang undiannya  berlangsung di markas AFC, Malaysia, pada Jumat (5/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, pada Jumat (12/6), PSSI resmi membubarkan tim nasional junior. (Baca Juga: Timnas U-16 dan U-19 Resmi Dibubarkan).

Menyikapi hal tersebut, Fachry menuntut solusi yang akan diberikan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selaku pihak yang ditengarai menyebabkan jatuhnya sanksi FIFA.

"Ijinkan saya untuk meminta solusi yang selama ini sering saya dengar dari Kemenpora. Solusi apa yang mereka tawarkan pada 26 pemain timnas U-16 dan 26 pemain di timnas U-19?" tanya Fachry melanjutkan. "Hancur semua harapan dan kesempatan mereka karena situasi ini."

Fachry sendiri menyatakan dirinya akan memberitakan kabar ini secara pribadi kepada 52 pemain yang ia bina.

Namun, menurutnya, kekecewaan anak-anak yang bergabung bersama timnya mungkin tidak akan pernah terobati. "Mereka (Kemenpora) bisa mengecewakan saya, tapi mereka tidak akan dapat termaafkan oleh 52 anak yg telah kami persiapkan jauh jauh hari ini," ujar Fachry menambahkan.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER